Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap Fakta, Indonesia Jadi Negara Kedua Terpanas

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia jadi negara kedua terpanas di dunia. Kok bisa?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat wawancara bersama Bloomberg Television di sela pertemuan G20 India pada Kamis (23/2/2023). - Bloomberg/Samyukta Lakshmi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat wawancara bersama Bloomberg Television di sela pertemuan G20 India pada Kamis (23/2/2023). - Bloomberg/Samyukta Lakshmi

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rata-rata suhu dunia telah meningkat sebesar 0,6 derajat pada 2023. Sementara Indonesia menjadi salah satu negara terpanas di dunia pada 2022.

“Indonesia menjadi negara kedua terpanas. Ini bukan karena situasi politik, tetapi memang panas [karena perubahan iklim],” ungkapnya dalam Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Anniversary Dialogue, Senin (29/1/2024).  

Dalam paparannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa dari laporan World Economic Forum (WEF) Global Risk 2024, perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar dalam jangka pendek maupun panjang.  

Indonesia tidak terkecuali dari tantangan perubahan iklim. Sejalan dengan keberlanjutan perkembangan Tanah Air dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi, Indonesia juga mengeluarkan CO2 lebih banyak, bahkan saat ini mencapai kisaran 3 ton emisi CO2 per kapita.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa kondisi ini meningkat cukup signifikkan. Meski demikian, Indonesia memproduksi emisi lebih rendah. Dirinya mencatat kondisi CO2 yang berada di bawah 3 ton emisi CO2, terendah di antara negara G20. 

Emisi gas rumah kaca (GRK) per kapita Indonesia tercatat dalam tiga terendah di antara negara-negara G20. Lebih rendah dari Inggris, Amerika Serikat (AS), hingga China. 

Bahkan, lebih rendah dari rata-rata global yang berada di angka 4,8 ton CO2 ekuivalen. 

Bendahara Negara mengungkapkan bahwa Indonesia harus menghadapi konsekuensi emisi ini seiring dengan berlanjutnya rencana pembangunan di Tanah Air.  

“Tantangan ini perlu untuk terus diperhatikan dalam mendesain bagaiamana kita ingin melanjutkan pembangunan ke depan,” ungkapnya.  

Untuk itu, dirinya meminta IFF, perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur tersebut, untuk membangun infrastruktur berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, juga finansial. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper