Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) atau Paradise Indonesia melaporkan pendapatan perseroan pada 2023 tumbuh 20% dibandingkan dengan kinerja 2022 (year-on-year/yoy).
Kendati demikian, Director & CFO Paradise Indonesia Surina menjelaskan, pihaknya belum dapat melakukan publikasi atas nilai pasti dari kinerja perseroan sepanjang 2023 karena masih dalam tahap audit.
"Jadi dibandingkan full year 2022 kenaikan pendapatan [pada 2023] hanya 20% total. Jadi, makanya 2024 kita juga targetkan 20-30%," jelasnya dalam agenda Business Presentation 2024 Paradise Indonesia, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Sementara itu, sampai dengan kuartal III/2023, INPP mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 54% secara yoy menjadi Rp831,48 miliar dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp540,56 miliar.
Kinerja positif tersebut umumnya terdongkrak oleh kinerja bisnis pada sektor perhotelan yang menyumbang 43% terhadap total pendapatan yang dicetak INPP sepanjang 2023.
"Di 2023 performance naik 54% dibanding periode yang sama di tahun lalu dan juga di sini kami segmen kita berkontribusi cukup baik dan performance juga sangat baik 2023, terutama kita di sektor perhotelan menyumbang 43% dari revenue," imbuh Surina.
Baca Juga
Sementara itu, kinerja keuangan INPP juga ditopang oleh realisasi bisnis pada sektor komersial mencapai 42% dan sektor property sales sebesar 15%.
Mengacu pada laporan keuangan perseroan, laba periode berjalan INPP sampai dengan kuartal III/2023 tercatat tembus Rp155,24 miliar atau melonjak lebih dari 6 kali lipat dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp21,09 miliar.
Adapun, pada full year 2023, laba tahun berjalan ditaksir bakal tumbuh hampir 2 kali lipat atau naik 190%.
"Untuk bottom-nya [laba] kita cukup yakin bisa mencapai cukup tinggi ya, kalau di-compare dengan 2022 itu naik 2 kali lipat, dan kalau di-compare ke target naik 150% lah. Jadi boleh dibilang kita mencapai apa yang kita targetkan secara bottom," pungkas Surina.