Bisnis.com, JAKARTA - China akan menerbitkan berbagai kumpulan data besar pada 2023 termasuk angka produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan akan mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Mengutip Bloomberg, PDB China diperkirakan lebih baik dibandingkan periode yang sama pada 2022 lantaran dibantu oleh rendahnya perbandingan ketika pembatasan akibat pandemi yang kemudian menghambat aktivitas perekonomian negara tersebut.
Berdasarkan survei terhadap para ekonom, PDB kemungkinan meningkat 5,2% dibandingkan dengan 2022. Angka ini sejalan dengan target pemerintah yang sebesar 5%.
Adapun, China diperkirakan kembali menetapkan target pertumbuhan pada 2024 sebesar 5% walaupun hal ini akan jauh lebih ambisius, mengingat basis yang lebih tinggi.
Tanpa stimulus yang lebih agresif, para ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan Negeri Tirai Bambu akan melambat menjadi 4,5%.
Di lain sisi, data terkini menunjukan berlanjutnya penurunan harga konsumen, pertumbuhan impor yang datar dan perlambatan laju pinjaman. Hal ini menunjukan bahwa permintaan domestik yang lesu akan kembali menjadi tantangan perekonomian negara pada tahun 2024.
Baca Juga
Pada kuartal terakhir 2023, konsensus memperkirakan pertumbuhan PDB akan meningkat menjadi 5,3%. Menurut ekonom Andrej Sokol dan David Qu pada Selasa (16/1) model nowcast Bloomberg Economics memperkirakan angka tersebut bisa sedikit lebih tinggi di 5,4%, meskipun margin kesalahan satu hari sebelum rilis Biro Statistik Nasional China sekitar 0,4 poin persentase
Kemudian, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pertumbuhan China diperkirakan melambat.
Produksi industri diperkirakan meningkat 6,6% pada Desember 2023 dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,6% pada bulan November tahun lalu. Penjualan ritel kemudian meningkat 8% pada Desember 2023 dibandingkan bulan sebelumnya.
Kemudian, investasi aset tetap untuk setahun penuh diperkirakan akan meningkat sebesar 2,9%, tidak berubah dari bulan Januari-November 2023 dan merupakan pertumbuhan tahunan paling lambat dalam tiga tahun.
Investasi properti kemungkinan akan menyusut 9,5% sepanjang tahun dari penurunan 9,4% dalam 11 bulan pertama.