Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan IKN merupakan upaya untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 sehingga perlu dukungan dari semua pihak agar tidak hanya dipandang sebagai sebuah proyek tetapi upaya transformasi.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan pihaknya tidak mungkin berjalan sendiri. IKN merupakan bagian dari visi Indonesia 2045 yang ingin lepas dari status negara berpenghasilan menengah menjadi negara berpenghasilan tinggi.
“Kita perlu pusat ekonomi baru. Di Pulau Jawa sudah seperti yang ada sekarang. Ini menjadi salah satu program transformasi dan harus didukung semua elemen,” ujarnya dikutip dari siaran dari Program Point of View, Senin (15/1/2024).
Sebelumnya, OIKN meraih total realisasi komitmen peminatan investasi mencapai Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap 1 hingga tahap 3. Jumlah investasi ini menandakan kepercayaan investor yang kian kokoh terhadap prospek pembangunan IKN.
Pemerintah telah memberikan berbagai insentif dan kompensasi kepada korporasi yang berminat berinvestasi di IKN yang diatur dalam PP No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasiltias Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara.
Insentif dan kompensasi tersebut antara lain: Pajak penghasilan badan (PPh) badan sebesar 0% selama 10 tahun, Pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar 0%, Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0%, Bea masuk sebesar 0%, Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 0% selama 10 tahun.
Pembangunan IKN tak hanya menjanjikan kemajuan ekonomi, melainkan turut melestarikan lingkungan. Konsep kota pintar berwawasan lingkungan sebagai kota hutan menjadi prioritas, menandakan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pembangunan yang dijalankan di IKN mengharmonisasi ketiga elemen, yakni people, nature, dan culture. People berarti unsur masyarakat yang ada di IKN maupun di sekitar kawasan. Sementara itu, nature berarti memerhatikan alam dan culture menjaga budaya yang ada di IKN tetap lestari.
Dia mencontohkan elemen nature dilakukan dengan menghutankan kembali area yang sebelumnya merupakan wilayah hutan tanaman industri dengan karakter tanaman monokultur. “Tantangan kami selain menghutankan kembali dari yang sebelumnya monokultur menjadi heterokultur. Kalau hutannya sudah ada maka faunanya bisa kembali,” ujarnya.
Bambang menambahkan pihaknya juga sudah menyusun peta jalan sebagai implementasi rencana reforestasi kawasan IKN.
“Dengan luas sekitar 252.000 hektare, 4 kali luas Jakarta yang dibangun hanya 35%. 65% akan dibangun menjadi hutan tropis kalimantan melalui reforestasi. Ada beberapa area yang ditanam kembali tanaman endemis kalimantan agar bisa kembali sesuai peruntukannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan IKN akan menjadi representasi bangsa yang unggul serta bentuk respons komitmen Indonesia dalam penanggulangan perubahan iklim.
Presiden menyadari bahwa pembangunan IKN Nusantara mendapat perhatian berbagai pihak sehingga muncul banyak aspirasi dan harapan tinggi terhadapnya. Hal tersebut menjadikan IKN sebagai pekerjaan besar bersama yang membutuhkan kontribusi, peranan, dan kerja sama semua pihak.