Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia dan Singapura sepakat untuk bersama-sama mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di negara bagian Malaysia bagian selatan, Johor.
Kerja sama tersebut disepakati pada Kamis (11/1/2024) dengan tujuan untuk menarik investasi dan memfasilitasi pergerakan barang dan manusia.
Keduanya akan berupaya untuk mewujudkan pakta penuh, untuk bekerja sama dalam bidang energi terbarukan dan memperlancar prosedur. Hal ini dimulai dari persetujuan bisnis hingga izin berbatasan.
“Zona ini menghadirkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya,” jelas Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/1).
Rafizi mengatakan bahwa kawasan tersebut nantinya akan meningkatkan arus barang dan manusia lintas batas, memperkuat bisnis, dan memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara.
Di hadapan para pemimpin kedua negara, Rafizi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura menandatangani perjanjian tersebut pada sebuah upacara di Johor.
Baca Juga
Dapat diketahui bahwa Singapura merupakan investor asing terbesar kedua di Johor, pada Januari-Juni 2022. Singapura juga menyumbang 70% dari total investasi asing langsung, di bidang manufaktur di Johor.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hadir dalam acara untuk menyelesaikan jalur penghubung jalur kereta ringan sepanjang 4 km, antara ibu kota negara bagian Johor Bahru dan Singapura.
Pembangunan proyek ini diperkirakan menghabiskan sekitar 10 miliar ringgit atau sekitar Rp33,5 triliun, dan mengalami penundaan.
Jika nantinya proyek tersebut selesai pada akhir 2026, maka dapat membantu untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jembatan antara kedua negara, salah satu perlintasan darat tersibuk di dunia.
Adapun, ribuan warga Malaysia melakukan perjalanan pulang pergi ke Singapura untuk bekerja dan bersekolah.