Bisnis.com, JAKARTA - Lazada, perusahaan e-commerce ternama, diketahui melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak bagi karyawan dari berbagai departemen, meliputi tim komersial dan tim pemasaran.
Mengutip dari laporan The Edge Singapore, Rabu (10/1/2023) Lazada telah melakukan PHK terhadap para eksekutif di level regional, dengan melibatkan posisi chief customer care officer, chief marketing officer di berbagai negara, serta chief executive officer dan chief logistics officer di Malaysia.
Melihat dari LinkedIn, terdapat beberapa mantan karyawan dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina, yakni lima dari enam pasar Lazada, telah berbagi CV mereka. Peran mereka juga bervariasi dari associate hingga senior vice president.
Menurut dari Tech In Asia, Lazada bermaksud untuk mengurangi sekitar 30% dari tenaga kerjanya di seluruh wilayah. Adapun, The Edge Singapore mengetahui bahwa Lazada mempekerjakan sebanyak 10.000 karyawan di enam negara, meliputi Filipina, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura.
Adapun, Lazada juga menutup LazMall di Vietnam, yang diluncurkan pada 2018 dengan menampilkan merek internasional.
Diketahui, Staf Lazada Singapura tergabung dalam serikat pekerja di bawah Serikat Pekerja Makanan, Minuman, dan Sekutu (FDAWU), sebuah serikat pekerja yang berafiliasi dengan Kongres Serikat Buruh Nasional (NTUC)
Baca Juga
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 5 Januari 2024, NTUC mengatakan rasa sangat kecewa karena Lazada memulai latihan penghematan, tanpa memberi tahu dan berkonsultasi dengan FDAWU.
FDAWU mengatakan telah menulis surat kepada Lazada Singapura, menyatakan bahwa langkah tersebut "tidak dapat diterima", dan telah meneruskan masalah ini ke Kementerian Tenaga Kerja Singapura (MOM).
Kemudian, staf yang terkena PHK oleh Lazada Singapura ditawari paket pesangon yang lebih rendah daripada yang seharusnya ditawarkan oleh perusahaan yang berserikat.
Menurut MOM, mantan karyawan ditawari gaji dua minggu untuk setiap tahun mereka bekerja, padahal normalnya adalah satu bulan gaji untuk setiap tahun masa kerja. Namun, pedoman MOM tidak diamanatkan oleh hukum.
Namun, MOM mengatakan bahwa pihaknya memfasilitasi diskusi antara Lazada Singapura dan FDAWU pada 5 Januari 2024. Pada hari keesokannya, di dalam pernyataan, MOM mengatakan bahwa pihaknya melihat kemajuan yang baik dalam pembicaraan tersebut, tanpa mengungkapkan rinciannya.
MOM menuturkan bahwa pihaknya berupaya untuk memastikan bahwa pelaksanaan restrukturisasi dilakukan dengan cara yang adil dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk menawarkan kepada karyawan yang terkena dampak, untuk mendapatkan dukungan yang memadai dan tunjangan penghematan yang sesuai dengan standar industri.