Bisnis.com, JAKARTA — Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melakukan audit terhadap investasi tambang hingga smelter nikel di Indonesia.
Komitmen itu muncul seiring dengan kondisi lapangan terkait fasilitas tempat tinggal bagi para pekerja Indonesia dan China di sejumlah smelter nikel yang memprihatinkan.
Juru Bicara Pasangan Prabowo-Gibran Eddy Soeparno mengungkapkan, sebagian smelter nikel yang beroperasi di Sulawesi Tenggara tidak memiliki fasilitas hunian yang layak untuk buruh mereka.
“Smelter yang saya datangi di Sulawesi Tenggara itu saya lihat memang yang kasat mata, kondisi di mana tempat tinggal untuk para pekerja yang datang dari Tiongkok dibandingkan dengan Rusun Pulo Mas yang sudah puluhan tahun mungkin lebih baik Rusun Pulo Mas,” kata Eddy saat diskusi publik di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Malahan, Eddy menambahkan, hunian yang diberikan untuk pekerja Indonesia di sejumlah smelter nikel itu lebih buruk dibandingkan standar yang disiapkan untuk pekerja asal China.
“Untuk pekerja Indonesianya dengan segala rasa hormat, saya mungkin menggunakan kata yang tidak pantas mungkin sel di lapas akan lebih baik dibandingkan tempat tinggal pekerja Indonesianya,” kata dia.
Baca Juga
Selain itu, dia mengatakan, fasilitas umum dan sosial di sekitaran tambang dan smelter nikel itu juga tidak layak untuk mendukung operasi pabrik.
Dengan demikian, dia mengatakan, Prabowo-Gibran bakal melakukan audit menyeluruh atas investasi-investasi yang saat ini telah tertanam di hulu tambang hingga pengolahan lebih lanjut nikel yang masif di Pulau Sulawesi.
“Salah satu fokus perhatian dari Prabowo dan Gibran ke depannya kita butuh investasi, tetapi investasi yang berkualitas,” kata dia.