Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi insiden ledakan tungku di smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Airlangga menduga industri pengolahan tersebut tidak menerapkan health, safety, and environment (HSE) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan baik.
“Industri itu wajib memperhatikan HSE, itu rumus nomor 1 sehingga zero accident jadi target. Kalau kecelakaan sampai membawa korban jiwa itu sangat disayangkan berarti ada yang salah dengan HSE, harus dicek,” ujarnya kepada awak media di Jakarta Barat, Jumat (29/12/2023).
Berdasarkan data terakhir dari IMIP, tercatat korban yang meninggal dunia akibat insiden ledakan berjumlah 18 orang yang terdiri atas 10 orang tenaga kerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Namun, saat ditanya soal rekomendasi penghentian operasional PT ITSS, Airlangga tidak menjawab secara detail.
“Kalau di tempat di mana tungku itu terbakar, pasti terhenti,” lanjutnya.
Baca Juga
Di sisi lain, ITSS menyebutkan bahwa perusahaan ditutup untuk sementara waktu seiring dengan proses investigasi yang dilakukan sejak 25 Desember 2023.
Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah mulai melakukan penyelidikan ledakan tersebut.
Alhasil, Perusahaan asal China itu terancam dikenakan sanksi apabila terbukti melanggar norma kerja dan K3.
Sebagai informasi, pada Minggu (24/12/2023) pukul 05.30 WITA, pabrik pengolahan nikel yang berlokasi di Kawasan Industri IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah itu terbakar hingga menyebabkan puluhan korban.
Manajemen IMIP mengungkapkan hasil investigas awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
Awal mula kecelakaan tersebut terjadi ketika sejumlah pekerja melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku.
Saat proses perbaikan dilakukan, terjadi ledakan tak terhindarkan.
Terlebih, ada banyak tabung oksigen di lokasi ledakan yang biasanya digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku. Akibatnya, ledakan pertama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak.