Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK migas) mencatat lifting minyak per 31 Desember 2023 berada di level 612.000 barel per hari (bopd).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, torehan lifting minyak itu bakal menjadi modal untuk realisasi angkut tahun ini.
“Capaian baik ini untuk mendapatkan entry level yang tinggi di awal tahun sebagai modal awal mencapai target APBN 2024,” kata Dwi seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (5/1/2024).
Kendati demikian, torehan lifting itu lebih rendah dari target yang ditetapkan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di level 660.000 bopd.
SKK Migas mengatakan, rendahnya realisasi lifting minyak itu disebabkan sejumlah proyek tertunda yang ikut dibarengi dengan beberapa penghentian operasional atau unplanned shutdown.
Beberapa penghentian operasional itu, di antaranya terkait dengan kebocoran pipa dan power outgage di PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), kebocoran pipa di PHE Offshore North West Java (ONWJ), tanah longsor di Lapangan Kedung Keris milik ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL), kendala Train-1 pada KKKS bp.
Baca Juga
“Lifting akhir tahun bukan hanya pencapaian angka produksi, tetapi juga mencerminkan ketelitian dan kesungguhan dalam menjaga operasional serta kualitas industri hulu migas,” kata Dwi.
Dia menambahkan pihaknya memanfaatkan keberadaan ruang IOC, untuk mengoptimalkkan perangkat digital dalam pengawasan kegiatan hulu migas.
“Pengawasan lifting melalui ruang IOC dapat meningkatkan efisiensi dalam pengawasan operasional KKKS [kontraktor kontrak kerja sama] dan aktivitas lifting,” ujarnya.
Tidak hanya fokus pada pencapaian 2023, SKK Migas telah mengalokasikan perhatian pada program-program eksplorasi dan investasi yang lebih besar untuk 2024.
Dwi menegaskan bahwa investasi yang direncanakan untuk tahun ini akan melampaui capaian tahun sebelumnya. Hal ini menandai komitmen SKK Migas dalam mendorong industri hulu migas sejak awal tahun untuk mencapai target-target yang ambisius.
“Belum lama ini, penemuan besar di Geng North dan South Andaman telah mencatatkan diri sebagai giant discovery pada tahun 2023, hal ini mendorong semangat eksplorasi yang akan terus dilakukan pada tahun 2024,” kata Dwi.