Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mencatat Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas terbanyak pada 2023.
Wakil Ketua Umum Bidang Keselamatan Transportasi MTI Rivan Achmad Purwantono menuturkan, secara keseluruhan, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada 2023 meningkat sebesar 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, angka kematian atau fatalitas turun hampir 6,5% seiring dengan penanganan pascakecelakaan yang semakin baik.
Dia mengatakan, Provinsi Jawa Timur tercatat memiliki total kecelakaan mencapai sekitar 25.000 kasus dari total kecelakaan secara nasional sebanyak 116.000 kasus.
Menyusul di belakangnya adalah Provinsi Jawa Tengah dengan angka kecelakaan sekitar 23.000 kasus. Kemudian, Provinsi Jawa Barat berada di urutan ketiga dengan angka kecelakaan sekitar 10.700 kasus.
“Angka kecelakaan di Jawa Timur tinggi karena sebaran kendaraannya yang paling banyak. Di catatan saya hampir sebanyak 19 juta (kendaraan) dan didominasi sepeda motor,” jelas Rivan dalam konferensi pers di Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Rabu (27/12/2023).
Baca Juga
Dia melanjutkan, MTI juga mencatat adanya kenaikan jumlah kecelakaan pada beberapa wilayah, diantaranya adalah Bali dan Kalimantan Timur. Rivan mengatakan, kenaikan jumlah kecelakaan tersebut seiring dengan posisi Bali sebagai daerah wisata dan Kalimantan Timur yang sedang berkembang karena pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Oleh karena itu, dia meminta adanya sosialisasi terkait regulasi-regulasi lalu lintas serta upaya pencegahan kecelakaan yang lebih komprehensif pada daerah-daerah tersebut.
Sementara itu, Rivan menjelaskan, kecelakaan paling banyak melibatkan kendaraan sepeda motor dengan catatan 77% dari total keseluruhan kasus kecelakaan. Rivan melanjutkan, sekitar 45.000 kasus dari total 116.000 kecelakaan sepanjang 2023 merupakan tabrakan depan. Menurutnya, rata-rata kecelakaan itu terjadi akibat faktor kelalaian manusia.
“Contohnya, di Jalan Casablanca, banyak pengendara motor yang melawan arus. Kemudian, banyak juga yang tidak menggunakan helm,” kata Rivan.