Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan terjadi peningkatan pembelian bahan bakar minyak (BBM) dan liquid petroleum gas (LPG) pada rentang 3% hingga 4% selama periode libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan perseroan berupaya untuk tetap menjaga ketersediaan bensin dan LPG itu di atas 17 hari selama masa libur panjang saat ini.
“Secara nasional diperkirakan meningkat untuk gasoline atau bensin sekitar 4% dan LPG sekitar 3% dibandingkan rata-rata konsumsi masyarakat di Oktober dan November,” kata Irto saat dihubungi, Senin (25/12/2023).
Irto menambahkan pihaknya turut meningkatkan pasokan dari SPBU atau pangkalan sekitar 3 hari dari batas normal saat masa libur panjang ini.
Beberapa peningkatan ketahanan stok itu, kata Irto, belakangan intensif dilakukan di sejumlah jalur utama, jalur tol dan kawasan wisata.
“Di musim liburan ini ada peningkatan jumlah pembelian sehingga terjadi antrian di beberapa SPBU, namun kami pastikan stok tersedia. Kami upayakan untuk memecah antrian tersebut,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mengajukan tambahan kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar, minyak mentah hingga LPG 3 kilogram untuk mengantisipasi kelebihan konsumsi akhir tahun ini.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menuturkan usulan itu sudah disetujui Kementerian ESDM dengan penyesuaian tambahan volume dari prognosa awal yang disampaikan perseroan.
Saat ini, Kementerian ESDM tengah mengajukan usulan kuota tambahan itu kepada otoritas fiskal.
“Ada beberapa dukungan atau permohonan support yang dapat kami sampaikan atau kami ajukan terkait dengan penyesuaian kuota,” kata Riva saat RDP dengan Komisi VII di DPR, Selasa (21/11/2023).
Berdasarkan progonasa Pertamina Patra Niaga, konsumsi JBT Solar sampai akhir tahun akan mencapai level 18,3 juta kiloliter (kl), dengan asumsi adanya Program Subsidi Tepat. Adapun, Kementerian ESDM menyetujui tambahan kuota menjadi 18 juta kl.
Seperti diketahui, kuota awal JBT solar dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023 hanya di level 16,8 juta kl. Sampai dengan Oktober 2023, realisasi konsumsi solar sudah mencapai 14,4 juta kl.
Selanjutnya, Pertamina turut mengusulkan tambahan kuota untuk minyak tanah dengan pronogsa 508.000 kl. Adapun, Kementerian ESDM hanya menyetujui kuota tambahan di level 504.000 kl.
Sementara itu, pronognosa konsumsi LPG 3 kilogram sampai akhir tahun berada di level 8,28 juta ton. Proyeksi konsumsi itu terbilang lebar dari kuota yang ditetapkan tahun ini di level 8 juta ton.
Riva mengatakan, otoritas hilir migas belakangan sepakat untuk menambah kuota gas melon itu di level 8,19 juta ton. Persetujuan itu lebih kecil 1 persen dari kebutuhan yang disampaikan Pertamina untuk akhir tahun ini.