Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor RI November 2023 Tembus US$19,59 Miliar, Naik 3,29%

Dibandingkan bulan Oktober 2023 atau month-to-month (mtm), nilai impor November 2023 mencatatkan kenaikan sebesar 4,89%.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja impor Tanah Air yang terus tumbuh dan tercatat senilai US$19,59 miliar atau naik 3,29% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan November 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan bahwa impor yang terdiri dari migas senilai US$3,49 miliar naik 8,79% dari bulan sebelumnya yang sejumlah US$3,21 miliar.

Sementara impor nonmigas juga naik 4,08% (mtm) dari US$15,47 miliar menjadi US$16,10 miliar.

“Peningkatan impor nonmigas secara bulanan disebabkan peran komoditas besi dan baja HS 72 naik 16,34%, ampas dan sisa industri makanan HS 23 naik 31,98%, dan pupuk atau HS 31 naik 76,58%,” jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).

Dibandingkan bulan Oktober 2023 atau month-to-month (mtm), nilai impor November 2023 mencatatkan kenaikan sebesar 4,89%.

Sementara itu, untuk migas terjadi peningkatan nilai impor untuk komoditas minyak mentah, hasil minyak, dan gas, yang masing-masing tumbuh 9,39%, 10,77%, dan 11,55%.

Secara tahunan atau year-on-year (yoy), nilai impor November 2023 mencatatkan kenaikan sebesar 3,29%.

Kenaikan tersebut disumbang oleh impor migas yang naik 24,41% sementara impor nonmigas turun tipis sebesar 0,37% (yoy).

“Ini melanjutkan tren penurunan secara tahunan yang telah terjadi selama 6 bulan berturut-turut,” ungkapnya.

Secara kumulatif, Januari-November 2023, nilai impor turun 6,8% (yoy), dari US$217,58 miliar menjadi US$202,78 miliar.

Utamanya disumbang oleh penurunan nilai impor bahan baku/penolong yang urun 5,99%.

Adapun, capaian impor ini lebih tinggi dari proyeksi Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede.

“Kami mengantisipasi sedikit pertumbuhan pada impor Indonesia sebesar 0,57% yoy atau 2,13% mtm di bulan November 2023,” jelasnya, Kamis (14/12/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper