Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes Ukraina Ajak Indonesia Beli Gandum dari Negaranya, Harga Lebih Murah!

Dubes Ukraina mengajak Indonesia untuk bertransaksi langsung dengan negaranya tanpa melalui pihak ketiga agar harga lebih murah.
Ilustrasi panen biji-bijian gandum. Dubes Ukraina mengajak Indonesia untuk bertransaksi langsung dengan negaranya tanpa melalui pihak ketiga agar harga lebih murah. Bloomberg/Akos Stiller.
Ilustrasi panen biji-bijian gandum. Dubes Ukraina mengajak Indonesia untuk bertransaksi langsung dengan negaranya tanpa melalui pihak ketiga agar harga lebih murah. Bloomberg/Akos Stiller.

Bisnis.com, JAKARTA — Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menuturkan bahwa ia berharap kedua negara dapat memulihkan kapasitas impor dan ekspor, utamanya mengimpor biji-bijian dan gandum secara langsung tanpa melalui negara ketiga.

Vasyl menuturkan bahwa ekspor Ukraina secara langsung ke Ukraina dinilai sangat kecil, begitu juga dengan impor langsung dari Indonesia. Namun, Indonesia masih mengimpor banyak biji-bijian dari Ukraina lewat negara ketiga.

"Saya akan senang berbicara dengan siapapun, pemasok manapun, untuk memulihkan hubungan langsung. Mengapa Anda membayar lebih, karena Anda membayar lebih kepada perusahaan perantara? Lakukan langsung dari Ukraina seperti yang dilakukan orang lain,” terang Vasyl ketika ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Lanjutnya, ia menuturkan bahwa ia senang untuk memulihkan hubungan Indonesia-Ukraina. Pemerintahan Ukraina juga akan menjamin, mengatur, dan melakukan apapun yang mungkin agar pengiriman dapat berjalan secara aman.

Di lain sisi, terkait pengiriman biji-bijiannya, Ukraina juga mengembangkan rute baru.

“Saya kira itu adalah rute yang dekat dengan perairan negara-negara NATO. Jadi jika Anda menyerang perairan ini, maka itu berarti serangan terhadap negara-negara NATO,” jelas Vasyl.

Rute baru tersebut dan rute sebelumnya, yakni Black Sea Grain Initiative, sebenarnya memiliki biaya angkut yang sama. Namun, biaya asuransi rute baru lebih rendah karena risiko yang lebih rendah. Kemudian, harga gandum juga lebih murah jika membeli langsung dari Ukraina dibandingkan lewat pihak ketiga.

“Jadi bagi perusahaan asuransi, biaya tersebut tidak akan terlalu tinggi [jika melewati rute baru]. Karena bagi pebisnis Rusia di Laut Hitam, asuransi sudah sangat tinggi,” terangnya, lantaran Laut Hitam memiliki risiko yang lebih tinggi.

Adapun selama setahun terakhir, walaupun mengekspor lebih sedikit dari biasanya, Ukraina telah berhasil mengekspor sekitar tujuh juta ton biji-bijian. Ia pun menuturkan bahwa jumlah ini masih dinilai banyak.

Untuk diketahui, Vasyl menjelaskan bahwa ekspor terbesar dari Indonesia ke Ukraina paling banyak adalah minyak kelapa sawit. Sedangkan, ekspor dari Ukraina ke Indonesia adalah gandum. Kini, ia menuturkan hampir ekspor-impor antara kedua negara sangat kecil.

Mengutip laman resmi Kedutaan Besar Ukraina di Republik Indonesia, Senin (11/12) Indonesia adalah salah satu mitra dagang terbesar Ukraina di kawasan Asia Tenggara. Omset perdagangan bilateral kedua negara pada 2020 mencapai US$1 miliar, atau sekitar Rp15,6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper