Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TikTok Shop Buka Lagi, Ini Janji Mendag ke UMKM dan Influencer

Mendag Zulkifli Hasan bicara soal nasib UMKM dan influencer usai TikTok Shop buka lagi di RI.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. / BISNIS - Ni Luh Anggela
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. / BISNIS - Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui rencana TikTok Shop akan mulai beroperasi besok dengan Tokopedia. Para penjual dan influencer disebut dapat kembali berdagang di fitur TikTok Shop.

Hal itu disampaikan Zulhas usai pertemuannya dengan para influencer TikTok Shop di Kantor Kemendag. Menurutnya, para influencer TikTok menyampaikan keluhan kepada dirinya. Mereka mengaku tidak bisa berjualan dalam dua bulan terakhir sejak TikTok Shop ditutup, meskipun telah bermigrasi ke platform e-commerce lain.

"Saya kedatangan teman-teman, influencer yang dulu bersama dengan TikTok. Mereka menyampaikan, sudah pindah ke platform lain tapi belum beruntung," ujar Zulhas, Senin (11/12/2023).

Menurutnya, keluhan para influencer itu menjadi fokus perhatian Kemendag. Dia meyakinkan bakal mencari jalan tengah agar keberadaan TikTok Shop menguntungkan banyak pihak.

"Keberadaan platfrom digital itu menguntungkan teman-teman ini, menguntungkan yang lain bahkan kita berharap dengan platform digital itu UMKM bisa menyerbu pasar internasional, bisa go global. Oleh karena itu, kita tata, dan mudah-mudahan, 1-2 hari ini selesai nih. Saya kira teman-teman besok sudah bisa jualan lagi," bebernya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim menegaskan, sampai saat ini TikTok masih mengantongi izin sebagai social commerce. Aktivitas TikTok hanya terbatas untuk mempromosikan barang tanpa fitur transaksi di dalam paltform.

"Kalau dia [TikTok] mau ada fitur transaksi seperti yang dulu ya dia harus berubah jadi e-commerce, sampai sekarang belum mengajukan ke Kemendag untuk mengajukan sebagai e-commerce," ujar Isy saat dihubungi, Senin (11/12/2023).

Isy menjelaskan, TikTok bisa saja berperan mempromosikan, tetapi untuk transaksinya harus melalui platform marketplace yang telah mengantongi izin e-commerce. Namun, Isy mengaku tidak tahu-menahu ihwal detail kerja sama TikTok dengan Tokopedia dalam menyediakan fitur belanja online dan menguji cobanya mulai besok.

"Saya kalau TikToknya enggak tahu, tapi kalau Tokopedia sih akan ada event gitu. Tapi eventnya apakah dia launching gitu saya enggak tahu kerja sama dengan TikTok, karena TikToknya kan enggak [izin] ke kami gitu," bebernya.

Adapun TikTok dan Tokopedia dalam pengumuman resminya hari ini, menyebut kedua platform digital itu telah membentuk kemitraan strategis. Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia.

Dengan begitu, TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia dan fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.

Selain itu, TikTok juga dikabarkan bakal menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar, sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Kemitraan strategis TikTok dengan Tokopedia akan diawali dengan periode uji coba program kampanye Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Mereka mengklaim uji coba itu sesuai dengan inisiatif pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui pemberdayaan UMKM lokal dan pelaksanaannya dilakukan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.

"Hadir di aplikasi Tokopedia dan TikTok, kampanye Beli Lokal akan mempromosikan berbagai jenis merchant, dengan fokus utama pada produk asal Indonesia. Program Beli Lokal di aplikasi TikTok, akan memungkinkan para pengguna TikTok berbelanja dan berinteraksi dengan produk lokal favorit mereka," tulis pengumuman resmi tersebut, Senin (11/12/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper