Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Berencana Investasi di Thailand, Indonesia Disalip Lagi?

Eksekutif Tesla telah menyambangi Thailand untuk mencari potensi investasi kendaraan listrik. RI disalip lagi?
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA — Para eksekutif Tesla, milik konglomerat Elon Musk, telah menyambangi Thailand untuk mencari potensi investasi kendaraan listrik di Negeri Gajah Putih. Sementara rencana investasi di Indonesia pun kemungkinan besar tidak akan berlanjut.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (7/12/2023), Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan telah mengajak para eksekutif Tesla berkeliling pada kawasan industri di Thailand. Dia pun optimistis perusahaan Elon Musk akan menanamkan modal di Thailand.

"Saya berusaha sekuat tenaga untuk menghibur mereka agar mereka jatuh cinta dengan Thailand. Mereka mencari lahan seluas 2.000 rai (320 hektar)," kata Srettha. 

Sebagai informasi, beberapa pabrikan besar asal Jepang seperti Toyota Motor Corp, Isuzu Motors, dan Honda Motor telah mendominasi kawasan industri Thailand selama satu dekade terakhir.

Bahkan ketiga merek dari Negeri Sakura itu juga telah menjadi produsen dan eksportir terbesar dari kawasan industri Thailand.

Sebagai informasi, Thailand berambisi untuk mengalihkan 2,5 juta produksi mobil konvensional menjadi jenis elektrifikasi pada 2030. Berbagai insentif pun telah disiapkan guna mendorong lebih banyak insentif dan konversi manufaktur menjadi mobil listrik.

Srettha juga mengatakan Thailand akan terus mempromosikan para pabrikan kendaraan internal combustion engine (ICE) di tengah upaya peralihan ke elektrifikasi.

"EV tidak akan mengambil alih dunia, jadi apakah mungkin untuk memindahkan produksi regional [otomotif Jepang] ke Thailand dan saya akan memberikan insentif pajak," tuturnya.

Potongan pajak dan juga subsidi yang diberikan oleh pemerintah Thailand pun telah berbuah manis dengan banyak produsen asal China termasuk BYD dan Great Wall Motor berkomitmen untuk menanamkan modalnya.

Investasi dari kedua entitas China tersebut mencapai US$1,44 miliar atau setara Rp22,37 triliun (kurs jisdor Rp15.536) untuk fasilitas produksi baru di Thailand.

Popularitas mobil listrik di Thailand memang didorong oleh subsidi pemerintah yang mencapai 150.000 baht per unit. Bahkan negara ini telah menyumbang sekitar setengah dari seluruh penjualan mobil listrik di Asia Tenggara pada kuartal II/2023.

Malaysia Curi Start

Selain di Thailand, Tesla juga akan membuka kantor dan garasi atau showroom mobil mereka di Selangor, Malaysia pada tahun ini.

Hal ini pun dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mengatakan bahwa perusahaan mobil listrik Elon Musk, Tesla siap berkantor dan melakukan investasinya di Malaysia pada tahun ini.

“Saya juga mengucapkan selamat dan mendukung pemerintah atas pembukaan Kantor Pusat, Pusat Layanan, dan Pusat Showroom merek kendaraan listrik Tesla Elon Musk di Selangor tahun ini,” kata Anwar di akun instagramnya pada Juli 2023 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan Elon Musk khawatir dengan kondisi perekonomian global dan juga kelebihan pasokan untuk mobil listrik.

Luhut menyebut telah menghabiskan waktu sekitar dua setengah jam lebih dengan Elon Musk untuk membahas rencana investasi Tesla saat mengunjungi kantornya.

“Kami membahas Tesla dengan sangat detail menghabiskan waktu sekitar 2 jam 30 menit dengan Elon di kantornya. Ya dia memberikan pesan yang sangat jelas tentang apa yang terjadi ekonomi global dan apa yang menjadi kekhawatiran tentang kelebihan kapasitas saat ini,” tutur Luhut dalam Bloomberg CEO Forum at Asean dikutip melalui kanal YouTube Bloomberg Live, Rabu (6/9/2023).

Menurut Luhut, Tesla tidak akan melakukan investasi dalam waktu satu sampai dua tahun ke depan. Dia pun memaklumi hal tersebut dan mengatakan Indonesia tidak masalah jika Tesla belum bisa investasi di Indonesia.

“Saya bilang kepadanya [Elon Musk] baiklah, kami baik-baik saja. Maksud saya, jika anda tidak dapat berinvestasi di Indonesia untuk sesaat tidak masalah,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper