Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Segera Punya Smelter Titanium Pertama di Bangka Belitung, Begini Progresnya

Indonesia segera memiliki smelter titanium pertama yang dibangun di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan investasi senilai Rp1,3 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /Kementerian Perindustrian
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /Kementerian Perindustrian

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia segera memiliki smelter titanium pertama yang dibangun oleh PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan investasi senilai Rp1,3 triliun. 

Proyek ini menjadi salah satu langkah hilirisasi bahan baku mineral yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, investasi pembangunan smelter titanium ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan progres pembangunan mencapai 75%. 

"Adanya smelter titanium dengan bahan baku ilmenite ini tentunya akan dapat meningkatkan nilai tambah dari bijih mineral dan menciptakan lapangan kerja di sektor industri hilirisasi," kata Agus melalui keterangan resminya, Kamis (7/12/2023). 

Dalam hal ini, dia optimistis multiplier effect dari proyek hilirisasi mineral ini berdampak pada sektor industri yang memanfaatkan titanium, seperti industri alat-alat kesehatan, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, dan peralatan militer. 

Untuk itu, Agus mengapresiasi realisasi investasi pembangunan industri pengolahan atau pemurnian (smelter) ilmenite menjadi produk titanium slag ini. 

Di sisi lain, proyek ini juga dinilai dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok industri.

Adapun, ilmenite merupakan salah satu sumber unsur titanium (Ti) yang dibutuhkan untuk membuat berbagai paduan performa tinggi. Ilmenite terbentuk sebagai mineral utama dalam batuan beku mafik, terkonsentrasi dalam suatu lapisan dan ditemukan sebagai limbah dari pertambangan timah atau pertambangan pasir zirconium.

"Sebagian besar ilmenite yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk menghasilkan titanium dioksida [Ti02], pigmen, kapur putih, dan polishing abrasif," tuturnya. 

Lebih lanjut, investasi smelter ini 100% merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Tak hanya itu, selain pembangunan smelter, terdapat rencana pengembangan ke hilirisasi produk turunan lainnya. 

Direktur Utama PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya Arbi Leo menyampaikan, terima kasih kepada Kemenperin atas dukungan pada proyek smelter titanium. Adapun, kapasitas produksi smelternha mencapai 100 metrik ton per hari yang ditargetkan memenuhi kebutuhan lokal dan global. 

"Kami mengharapkan smelter ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan sektor industri dan kemandirian negara dalam memproduksi titanium. Karenanya, dukungan terhadap PT Bersahaja dapat ikut memajukan daerah dan juga Indonesia," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper