Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Bermasalah, Pengamat Bongkar Penyebab Roda Aus

Pengamat transportasi menyoroti soal LRT Jabodebek bermasalah akibat roda aus dan ada dugaan salah desain.
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Institut Studi Transportasi (Instran) menyebut ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan roda kereta LRT Jabodebek cepat mengalami aus, sehingga menyebabkan gangguan pada layanan.

Oleh karena itu, mereka meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melakukan perbaikan pada seluruh sarana dan prasarana LRT Jabodebek.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menyebutkan, salah satu kemungkinan penyebab roda LRT Jabodebek cepat aus adalah ketidaksesuaian antara roda dengan desain lebar rel.

Dia memaparkan, tikungan rel dengan radius di bawah 350 meter harus ada penambahan lebar rel atau gauge sebesar 20 milimeter (mm). Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 60/2012.

Namun, berdasarkan informasi yang didapat Deddy, penambahan lebar rel yang dilakukan pada LRT Jabodebek hanya sebesar 10 milimeter. 

“Info yang saya dapat di lapangan, penambahannya [lebar rel] hanya 10 mm. Faktor ini yang berisiko memicu roda kereta LRT Jabodebek cepat aus,” kata Deddy pada Kamis (23/11/2023).

Deddy melanjutkan, jika kesalahan desain rel ini nantinya terbukti, Kemenhub dan pihak terkait lainnya sebaiknya segera melakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang radius lengkung sinyalemen rel.

Dia melanjutkan, upaya Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub untuk memberi oli atau pelumas pada rel kereta saat ini memang dapat mengurangi potensi roda LRT cepat mengalami aus. Meski demikian, Deddy menyarankan sebaiknya desain rel tersebut segera diperbaiki jika nantinya terbukti ada ketidaksesuaian.

“Pemberian pelumas pada rel itu lebih ke quick wins saja, menurut saya lebih baik nanti diperbaiki sesuai Permenhub 60/2012. Tetapi, ini juga masih harus menunggu rekomendasi dari konsultan Kemenhub, Systra,” kata Deddy.

Sementara itu, potensi penyebab roda LRT Jabodebek yang cepat aus adalah lainnya adalah spesifikasi yang kurang tepat. Dia mengatakan, jika hal ini terbukti maka perlu ada audit untuk seluruh sarana dan prasarana LRT Jabodebek yang dilakukan oleh tim independen.

Sebelumnya, DJKA Kemenhub menggandeng Systra, konsultan internasional untuk menelusuri kendala yang dialami oleh LRT Jabodebek. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan yang sempat terganggu.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan keterlibatan Systra diharapkan mampu memberikan masukan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pada roda LRT Jabodebek. 

"Kami ingin fokus kepada solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi sehingga pemenuhan headway 7,5 menit dapat segera terwujud," tutur Risal.

Adapun, terkait upaya penanganan yang dilakukan, Risal menyebut saat ini proses pembubutan roda masih berlangsung dan diharapkan dapat segera tuntas. Terlebih, menurut Risal, pihak operator telah melakukan pengadaan mesin bubut tambahan sehingga dapat mempercepat proses perbaikan roda.

Risal menjelaskan, selain melakukan pembubutan roda Kemenhub juga memperhalus profil permukaan dan memberi cairan pelumas (lubricant) pada rel LRT Jabodebek.

Dia mengatakan, setelah adanya proses-proses tersebut sudah tidak ditemukan aus pada roda sehingga rangkaian kereta yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman dan tidak perlu dilakukan penggantian roda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper