Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar Prosesi Adat, Pupuk Kaltim Segera Bangun Pabrik Pupuk Papua Barat

Pupuk Kaltim segera memulai pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Papua Barat.
Pabrik Pupuk Kaltim 5./JIBI-Istimewa
Pabrik Pupuk Kaltim 5./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) segera memulai pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Papua Barat.

Pabrik Pupuk Kaltim di Fakfak, Papua Barat ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN). Pembangunan pabrik pupuk ini nantinya diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Pembangunan pabrik pupuk oleh Pupuk Kaltim di Fakfak juga ditargetkan tidak hanya memenuhi stok dalam negeri, tetapi juga untuk ekspor.

Dalam rangka persiapan groundbreaking pabrik Pupuk Kaltim di Fakfak, digelar upacara tradisional prosesi adat pada Senin, 6 November 2023. Prosesi adat dilakukan sebagai tanda penghargaan kepada pemerintah daerah dan komunitas adat di Fakfak, Papua Barat.

Acara tersebut dihadiri oleh Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim, Bupati Fakfak Untung Tamsil serta jajaran dan perwakilan sembilan marga besar di Fakfak demi mendapatkan persetujuan dan dukungan penuh dari masyarakat sesuai dengan hukum adat untuk pembangunan kompleks industri pupuk di Fakfak.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, berharap pembangunan pabrik baru Pupuk Kaltim di Fakfak, Papua Barat dapat berjalan lancar.

“Melalui prosesi adat hari ini, kami merasa sangat terhormat dengan diterimanya Pupuk Kaltim di Papua Barat khususnya oleh masyarakat adat setempat. Kami optimis ke depannya dengan berjalannya proyek ini, akan ada pemberdayaan ekonomi dan masyarakat serta terjadinya pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur," kata Soesilo dalam siaran pers, Selasa (7/11/2023).

Soesilo menjelaskan gelaran Prosesi Adat ini merupakan manifestasi penghargaan Pupuk Kaltim terhadap hak-hak masyarakat hukum adat, sekaligus merupakan kesempatan untuk mendapatkan masukan dan dukungan yang kuat untuk pengembangan kawasan industri pupuk di Papua Barat.

Dengan digelarnya prosesi ini, Pupuk Kaltim memasuki babak baru dalam perjalanan menuju pencapaian target pembangunan pabrik pada akhir tahun 2023.

Pabrik Papua Barat Pupuk Kaltim sendiri nantinya akan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825.000 ton per tahun untuk amonia.

Dengan nilai investasi mencapai lebih dari US$1 miliar, Pupuk Kaltim menargetkan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat akan terealisasi dalam waktu lima tahun ke depan sehingga dapat mendukung ketahanan pangan bagi Indonesia dengan penyediaan 4,5 juta-5 juta ton atau pemenuhan sekitar 70-80 persen kebutuhan pupuk urea nasional.

Hal ini sejalan dengan prediksi akan kebutuhan urea yang mencapai 6 juta-7 juta ton pada 2030. Selain menyokong ketahanan pangan nasional, kehadiran pabrik baru Pupuk Kaltim di Fakfak ini nantinya juga diproyeksikan akan memberi kontribusi positif pada pendapatan negara lewat pajak penghasilan perorangan yang diperkirakan akan mencapai Rp20 miliar per tahun.

Tidak hanya pendapatan nasional, kehadiran Pupuk Kaltim nanti juga ditargetkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan daerah senilai Rp15 miliar per tahun.

Selama durasi pembangunan proyek, Pupuk Kaltim juga memperkirakan penyerapan tenaga kerja ribuan orang saat masa puncak konstruksi. Dengan jumlah ini, Pupuk Kaltim digadang dapat menjadi salah satu penggerak roda peningkatan kesejahteraan masyarakat serta agen pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur.

"InsyaAllah kami akan memberikan usaha dan komitmen terbaik kami untuk menjalankan amanat dari pemerintah untuk membangun PSN di Fakfak, Papua Barat ini.

Pupuk Kaltim berharap dapat berkontribusi dalam pemerataan ekonomi dan pembangunan sambil mengantarkan industri pupuk nasional kita menjadi yang terbesar di Asia Pasifik dan menjadi salah satu yang terbaik di kancah global.

"Tentunya hal ini sejalan dengan cita-cita kami untuk menjadi penyokong ketahanan pangan nasional sambil memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun masyarakat," ujar Soesilo.

Sementara itu, Bupati Fakfak, Untung Tamsil, menyampaikan dukungan atas investasi yang masuk ke Fakfak.

"Kami mendukung seribu persen. Tetapi kami pemerintah juga harus melakukan hal-hal seperti ini [prosesi adat] karena menghormati sekali masyarakat adat. Oleh karena itu terima kasih kepada pemerintah pusat, kementerian, dan Pupuk Kaltim. InsyaAllah proses kerja dapat berjalan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper