Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh wilayah di Indonesia pada kuartal III/2023 mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat, kecuali 2 provinsi di kawasan timur.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa wilayah Maluku & Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu sebesar 9,25% secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh meski terlambat di beberapa pulau kecuali Maluku dan Papua. Maluku dan Papua secara agregat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat, bahkan yang tertinggi dibandingkan wilayah lain pada kuartal/2023,” katanya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).
Amalia menjelaskan pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua terutama ditopang oleh sektor pertambagan dan pengalian, perdagangan, serta konstruksi.
Meski demikian, imbuhnya, kontribusi pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua terhadap nasional masih sangat kecil, yaitu hanya sebesar 2,59%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional masih ditopang oleh Pulau Jawa dan Sumatera, yang masing-masingnya dengan kontribusi sebesar 57,12% dan 22,16%.
Baca Juga
Pulau Jawa mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,83 persen, ditopang oleh pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dengan sektor penopang utamanya informasi & komunikasi, perdagangan, juga akomodasi makan & minum.
Pulau Sumatera pada kuartal III/2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,50% yoy, dengan penopangnya dari Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan, dengan sektornya perdagangan, konstruksi, serta pertanian kehutanan dan perikanan.
Lebih lanjut, Amalia mengatakan bahwa Pulau Kalimantan tumbuh sebesar 4,83% yoy pada kuartal III/2023, sumber utama pertumbuhan dikontribusikan oleh Kalimantan Timur, yang berasal dari sektor industri pengolahan, konstruksi, juga pertambangan dan penggalian.
Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,44%, dikontribusikan oleh Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, dengan sumber pertumbuhan utamanya berasal dari industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta perdagangan.
Adapun, pertumbuhan ekonomi kawasan Bali Nusa Tenggara mencapai 3,43%, dengan sumber pertumbuhan utamanya adalah dari Bali yang berasal dari sektor akomodasi makan & minum, transportasi, pergudangan, dan jasa keuangan. Perkembangan ini kata Amalia seiring dengan pulihnya sektor pariwisata di kawasan tersebut.