Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Asean tengah mencatatkan kemajuan menuju dekarbonisasi, tetapi upaya regional yang terpadu diperlukan untuk mencapai kemajuan yang konsisten dan signifikan. Tujuan tersebut menjadi fokus utama dalam Asean Business and Investment Summit yang telah diadakan di Jakarta, di mana konsep “beauty of diversity” dari Asean menjadi sorotan diskusi. .
Sebagai pendatang baru dalam ranah keberlanjutan, Asean dapat belajar dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China, yang menjadi acuan dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada, memberdayakan keahlian, dan mempromosikan keberlanjutan secara strategis sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tidak dimungkiri, bank memegang peranan penting dalam membantu komunitas internasional untuk membangun masa depan yang lebih baik. Hal tersebut memungkinkan karena bank dapat menawarkan produk keuangan yang mendorong inisiatif berkelanjutan, mengembangkan dan mempromosikan produk investasi yang berfokus pada praktik berkelanjutan, dan berinvestasi pada penelitian dan inovasi yang mendukung upaya dekarbonisasi.
Bank berada di garis depan dalam upaya dekarbonisasi mengingat mereka memiliki kewajiban besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam operasional mereka. Menurut Ernst & Young (EY), meskipun sekitar setengah dari lembaga keuangan di kawasan Asean telah menetapkan target net-zero pada 2050, kesenjangan yang besar masih dapat ditemukan. Beberapa bank belum mengambil tindakan nyata, alih-alih membuat komitmen eksplisit untuk menyelaraskan diri dengan Paris Agreement.
Agar dapat memberikan kontribusi terhadap masa depan yang berkelanjutan, bank harus mengakui tanggung jawab mereka seraya mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi jejak karbon, terlibat dalam manajemen supply chain yang bertanggung jawab, dan memastikan investasi aset yang beretika dan berkelanjutan.
Di KBank, salah satu bank terbesar di Thailand, kami memikul tanggung jawab ini dengan sepenuh hati. Sebagai Bank Keberlanjutan, kami telah membuat komitmen net zero sesuai dengan Sustainable Development Goals dari PBB. Kami menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca dari operasi kami sebesar 21% pada 2025. Kami juga berupaya secara aktif untuk mencapai target tersebut melalui sejumlah inisiatif.
Baca Juga
Hal ini termasuk mengganti kendaraan perusahaan menjadi kendaraan listrik, memasang panel surya di gedung dan cabang, mendigitalkan proses kerja, dan menerapkan sistem pengelolaan limbah zero-waste-to-landfill. Sejak 2020, langkah-langkah ini telah signifikan mengurangi emisi operasional kami sebesar 16,8%.
SUSTAINABLE FINANCING
Sustainable financing atau pembiayaan berkelanjutan berfungsi sebagai kendaraan utama dalam transisi menuju ekonomi hijau. Hal ini membuka kesempatan bagi bisnis dari semua kalangan untuk mendapatkan modal yang diperlukan dalam memulai perjalanan keberlanjutan mereka.
Pada paruh pertama 2023, KBank melakukan pembiayaan dan investasi berkelanjutan di Thailand dengan total lebih dari 19,4 miliar baht atau setara dengan Rp8,3 triliun. Pada 2030, KBank berkomitmen untuk mencapai angka 200 miliar baht atau sekitar Rp85,8 triliun. Dana ini digunakan untuk mendukung berbagai inisiatif dan produk, termasuk energi surya, bangunan ramah lingkungan, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah, kendaraan listrik, dan daur ulang.
Selain itu, pada periode yang sama, kami menerapkan strategi dekarbonisasi sektoral untuk pembangkit listrik dan perusahaan-perusahaan di industri minyak dan gas alam, batu bara, dan semen.
Misi kami adalah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sektor tersebut untuk membantu mereka dalam merumuskan strategi bisnis yang ramah ESG, memberikan mereka alat, solusi, dan pelatihan untuk beradaptasi dengan standar ESG, menjajaki peluang ekonomi hijau, dan menghentikan pembiayaan proyek berbasis batu bara seraya berusaha menghapuskan pinjaman yang belum dibayar pada sektor-sektor ini.
Bank juga dapat mengambil langkah proaktif untuk mendorong dan memprioritaskan investasi ramah lingkungan, sehingga mendorong nasabah untuk berinvestasi pada usaha yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan. Seiring dengan perluasan operasional, KBank bertekad memajukan pembiayaan ramah lingkungan yang inovatif di seluruh Asia Tenggara dengan menyediakan layanan yang melampaui perbankan tradisional untuk mendukung berbagai inisiatif dekarbonisasi di wilayah ini.
Untuk mencapai tujuan ini, kami akan berkolaborasi erat dengan dunia usaha, lembaga pemerintah, dan pelanggan di Indonesia untuk menyesuaikan inisiatif ESG kami dengan kebutuhan dan tantangan spesifik di pasar lokal.
Tujuan kami adalah memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman dari upaya keberlanjutan kami di Thailand untuk berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan Indonesia.
Usaha kecil dan menengah (UKM) memainkan peranan yang krusial dalam menggerakkan perekonomian sebagian besar negara Asean. Khususnya di Indonesia, UKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan berperan besar pada pembangunan di masa depan.
Selain itu, UKM juga berperan penting dalam transisi Asean menuju ekonomi hijau. Kemampuan adaptasi UKM terhadap dinamika pasar, ketangkasan, serta kapasitas inovasi menjadikan mereka kandidat ideal untuk menguji dan menerapkan inovasi ramah lingkungan.
