Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan pendapatan sekitar US$5 miliar-US$6 miliar atau setara Rp95 triliun dari pariwisata berbasis kesehatan dan kebugaran, atau dikenal dengan wellness tourism.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, target tersebut salah satunya ditopang oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali.
“Kita ingin mengubah menjadi sehat dan bugar di Indonesia aja. Jadi potensi itulah yang akan kami targetkan untuk menciptakan US$5 miliar-US$6 miliar jumlah revenue dari pariwisata berbasis kesehatan dan kebugaran,” kata Sandi dalam konferensi pers mingguan, Senin (30/10/2023).
Soft opening KEK Sanur akan dilaksanakan pada akhir 2023, dan resmi beroperasi pada 2024. KEK kesehatan pertana di Indonesia ini diharapkan dapat melayani wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mendapatkan wellnes tourism, sekaligus healing di Bali.
Sandi mengungkap, hampir US$11 miliar atau setara Rp174 triliun uang masyarakat Indonesia digunakan untuk berobat ke luar negeri. Selain itu, tercatat sebanyak 600.000 hingga 2 juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk health tourism.
Dengan hadirnya KEK Sanur, maka masyarakat bisa mendapatkan fasilitas kesehatan di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri.
Baca Juga
Di samping itu, hadirnya KEK dengan luas area sebesar 41,26 hektare ini diprediksi dapat mencapai sekitar 60.000 hingga 80.000 lapangan kerja baru dan berkualitas.
Sebagai informasi, KEK Sanur mengusung konsep pengembangan kesehatan dan menjadi KEK kesehatan pertama di Indonesia. KEK ini juga menjadi KEK pariwisata yang berorientasi pada nuansa alam dan keindahan pantai Sanur dan Segara Ayu, Bali.
Selain menyediakan fasilitas kesehatan bertaraf internasional, KEK ini juga menyediakan fasilitas lain seperti hotel dan MICE, Etnomedicinal Botanic Garden, dan Commercial Center, convention hall, hingga wellness market retail area untuk menunjang industri dalam kawasan.