Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepada daerah untuk mengendalikan harga beras dan komoditas lainnya yang dapat memicu inflasi.
Jokowi mengungkapkan, harga beras telah naik menjadi 19,8 persen dalam tahun berjalan ini. Sehingga dia mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan intervensi agar inflasi bahan pangan tak semakin naik.
“Oleh sebab itu yang namanya lihat pasar itu penting. Lihat stoknya di kabupaten/kota, provinsi, cek, lihat jangan terjebak rutinitas sehari-hari, administrasi sehari-hari, yang penting-penting harus kita cek terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam arahannya kepada seluruh kepala daerah di Istana Negara, Senin (30/10/2023).
Kepala daerah juga diminta untuk aktif membantu mengendalikan harga dan menjaga pasokan pangan di daerahnya. Selain itu, upaya-upaya untuk menurunkan tingkat inflasi perlu dilakukan kepala daerah, khususnya daerah dengan inflasi di atas 4%.
Dalam hal mengendalikan inflasi, Jokowi meminta kepala daerah untuk tak ragu memanfaatkan anggaran tak terduga.
“Payung hukumnya sudah ada, jangan ragu-ragu menggunakan anggaran tak terduga apabila inflasi itu naik, apabila harga-harga itu naik secara drastis,” ujarnya.
Baca Juga
Disamping itu, Jokowi juga mendorong kepala daerah untuk bergerak cepat dalam memenuhi pasokan bahan pangan, bila stok di daerah mulai menipis. Misalnya, jika stok bawang merah naik di satu kabupaten, kepala daerah langsung memenuhi stok dari Brebes sebagai daerah sentra bawang merah.
Adapun, biaya transportasi akan disubsidi oleh pemerintah daerah dengan menggunakan anggaran tak terduga. Dengan begitu, harga komoditas dapat terkendali ketika sampai ke daerah defisit.
“Oleh sebab itu sekali lagi yang pertama saya ulangi kendalikan inflasi, jaga stabilitas harga barang-barang, kebutuhan pokok utamanya, pantau harga riil di pasar, turun ke lapangan,” ungkapnya.