Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin berencana membangun stasiun luar angkasa baru.
Putin menuturkan bahwa segmen pertama stasiun orbit baru Rusia, yang dianggap Rusia sebagai perkembangan logis berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), harus dioperasikan pada tahun 2027.
Dalam pertemuan dengan para pejabat industri antariksa, Putin juga berjanji melanjutkan program bulan Rusia (lunar programme) meskipun gagal melakukan penjelajahan ke bulan bulan pertama Rusia dalam 47 tahun.
Ia juga mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk memperpanjang partisipasinya di ISS hingga tahun 2028, yang kini berusia 25 tahun, merupakan tindakan sementara.
Menurutnya, mengenai stasiun luar angkasa baru Rusia, ketika sumber daya Stasiun Luar Angkasa Internasional habis, Rusia tidak hanya membutuhkan satu segmen, tapi seluruh stasiun untuk dapat dioperasikan.
Presiden Rusia tersebut menuturkan bahwa pada 2027 segmen pertama harus ditempatkan di orbit. Adapun, pengembangan stasiun menurutnya juga harus berjalan pada waktu yang tepat, atau program Rusia dalam hal pengembangan penerbangan luar angkasa berawak akan tertinggal.
Baca Juga
Stasiun baru tersebut juga harus mempertimbangkan semua pencapaian kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki potensi untuk melaksanakan tugas-tugas masa depan.
Yuri Borisov, kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos, mendukung posisi Putin sebagai sarana untuk mempertahankan kemampuan negaranya dalam penerbangan luar angkasa berawak. Borisov mengatakan bahwa ISS semakin tua dan akan berakhir pada 2030.
“Jika kita tidak memulai pekerjaan skala besar untuk membuat stasiun orbital Rusia pada tahun 2024, kemungkinan besar kita akan kehilangan kemampuan karena kesenjangan waktu. Maksud saya adalah ISS tidak akan ada lagi dan stasiun Rusia tidak akan ada lagi. tidak akan siap," jelas Putin seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/10).
Putin dalam sambutannya juga mengatakan bahwa ia telah diberitahu sepenuhnya mengenai kesalahan teknis yang menyebabkan jatuhnya pesawat Luna-25 pada bulan Agustus 2023 di kutub selatan bulan.
Putin sendiri mengakui kesalahan tersebut dan dinilai memalukan. Namun kejadian tersebut dipahami semua orang karena merupakan eksplorasi luar angkasa dan pengalaman tersebut dapat digunakan di masa depan.
Borisov juga menuturkan bahwa peluncuran ke bulan berikutnya mungkin dimajukan ke tahun 2026, dari yang sebelumnya direncanakan pada 2027 seperti yang direncanakan saat ini.