Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengomentari sejumlah program unggulan yang diusung oleh calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Gibran telah mengungkapkan program unggulan yang akan dilakukan Prabowo-Gibran jika lolos Pilpres 2021, beberapa diantaranya dana abadi pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) lansia.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa kedua program tersebut, yang sifatnya berpihak pada masyarakat, sudah ada dan ditetapkan dalam APBN.
“APBN 2024 kan sudah diketok. Mengenai apa program-program, mungkin saya tidak sebut populis, tapi yang berpihak kepada masyarakat. Itu sudah ditetapkan dalam UU APBN,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (25/10/2023).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menyampaikan bahwa program KIS pemerintah saat ini sebenarnya telah mengakomodir para lansia.
Dia mengatakan, para lansia yang berasal dari keluarga tidak mampu sudah tercover dalam daftar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) alias data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Oleh karenanya, para lansia tersebut otomatis terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Baca Juga
"Kalau kemudian nanti ada yang masih belum tercover dan sebagainya, itu sebenarnya adalah perbaikan pendataan yang akan kita lakukan. Tapi, seharusnya kita cukup dengan program yang ada sekarang ini,” jelasnya.
Terkait dana abadi pesantren, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu Andin Hadiyanto menyampaikan bahwa program tersebut telah tercakup dalam dana abadi pendidikan.
Tahun ini, anggaran untuk dana abadi pendidikan saat ini adalah sebesar Rp106,1 triliun. Sementara itu, dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah mencapai Rp134,1 triliun
Secara khusus, Andin mengatakan, untuk pesantren, pemerintah telah mengalokasikan belanja sebesar Rp250 miliar.
“Pengelolaan programnya sendiri itu dikelola oleh Kemenag [Kementerian Agama], jadi nanti yang membiayai LPDP. Prosesnya sedang berjalan, saat ini sedang ada seleksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas santri dan juga para pembina santri, seperti program persiapan beasiswa, multimedia pesantren, penguatan pengambilan fatwa, dan lain-lain,” jelas Andin.