Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moncer, Pendapatan Induk Uniqlo Melesat 20,2%

Fast Retailing Group, induk perusahaan merek pakaian Uniqlo, melaporkan pendapatan perusahaan mencapai 2.7665 triliun yen atau meningkat 20,2% yoy.
Gerai Uniqlo/Fastretailing
Gerai Uniqlo/Fastretailing

Bisnis.comJAKARTA - Fast Retailing Group, induk perusahaan merek pakaian Uniqlo, melaporkan pendapatan perusahaan mencapai 2.7665 triliun yen atau meningkat 20,2% (year-on-year/yoy) pada periode 1 September 2022 hingga 31 Agustus 2023.

Laba operasional juga tercatat meningkat secara signifikan menjadi 381 miliar yen atau setara Rp40,47 triliun. Angka tersebut meningkat 28,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendapatan keuangan juga mencatatkan laba bersih sebesar 56,8 miliar yen atau setara Rp6,03 triliun yang dipicu oleh penyesuaian nilai tukar yen. 

Secara keseluruhan, laba sebelum pajak penghasilan meningkat 5,9% dari tahun sebelumnya atau mencapai 437,9 miliar yen atau Rp46,5 triliun, dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 8,4% menjadi 296,2 miliar yen atau Rp31,4 triliun. 

“Dengan pencapaian ini, Fast Retailing mencatatkan rekor kinerja tertinggi selama 3 tahun berturut-turut,” demikian melansir laporan yang diterima Bisnis, dikutip Senin (23/10/2023). 

Masih dalam laporannya, keberhasilan perusahaan yang didirikan oleh Tadashi Yanai ini didorong oleh performa yang kuat dari segmen bisnis Uniqlo Internasional. 

Pertumbuhan pendapatan dari segmen ini melebihi setengah dari total pendapatan grup untuk pertama kalinya dan dengan peningkatan laba operasional menjadi sekitar 60% dari total konsolidasi.

Pada 2024, Fast Retailing memperkirakan pendapatan secara keseluruhan tumbuh sebesar 10,2% menjadi 3,05 triliun yen atau Rp324 triliun, sementara laba operasional diantisipasi mengalami kenaikan sebesar 18,1% menjadi 450 miliar yen atau Rp47,8 triliun.

Di samping itu, kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk diestimasikan sebesar 4,6%, menjadi 310 miliar yen atau Rp32,9 triliun tahun depan.

“Berdasarkan estimasi ini, dividen tahunan per saham diantisipasi akan mencapai 330 yen, dengan pembagian yang merata antara dividen interim dan dividen akhir tahun masing-masing sebesar 165 yen; atau meningkat sebesar 40 yen dari tahun fiskal 2023,” demikian mengutip laporan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper