Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Bos IFC, Sri Mulyani Bahas Tantangan Investasi Transisi Energi

Menkeu Sri Mulyani membahas tantangan investasi transisi energi saat bertemu dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam agenda IMF-World Bank Annual Meetings 2023 yang digelar di Marrakesh, Maroko pada Rabu (11/10/2023). Foto Biru KLI Kemenkeu/Andi Al Hakim.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam agenda IMF-World Bank Annual Meetings 2023 yang digelar di Marrakesh, Maroko pada Rabu (11/10/2023). Foto Biru KLI Kemenkeu/Andi Al Hakim.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membahas tantangan investasi dalam mendukung percepatan transisi energi saat bertemu dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop pada hari terakhir event World Bank-IMF Annual Meeting 2023 di Maroko, Sabtu (14/10/2023).

"Bertemu lagi dengan kolega saya, Makhtar Diop @diop_ifc, Managing Director dari International Finance Corporation [@ifc_org] selagi di Marrakesh kemarin [14/10]. Sebelumnya, kami sempat bertemu Mei lalu saat Diop berkunjung ke kantor @kemenkeuri," katanya, dikutip melalui unggahan resmi, Selasa (17/10/2023).

Sri Mulyani mengatakan pertemuan ini khususnya membahas tantangan implementasi public-private investment dalam mewujudkan transisi energi, menyambung diskusi pada pertemuan sebelumnya.

"Terakhir kali bertemu, kami bicara mengenai kapasitas pendanaan IFC untuk Indonesia. Menyambung pertemuan sebelumnya, kali ini kami banyak bicara soal tantangan implementasi public-private investment khususnya untuk mewujudkan transisi energi/ETM Indonesia," katanya.

Sri Mulyani mengatakan IFC sebagai mitra diharapkan dapat memberi saran dan masukan dalam mendesain skema investasi pemerintah-swasta yang memberi nilai positif tapi tetap prudent.

Untuk diketahui,  IFC merupakan institusi keuangan internasional sebagai bagian dari World Bank Group yang menawarkan investasi, advisory, dan layanan manajemen aset untuk mendorong pembangunan oleh sektor swasta, khususnya di negara berkembang.

"Sebagai mitra, saya berharap IFC dapat membantu memberikan advice dengan mengeksplorasi lebih jauh mengenai desain public-private investment yang dapat memberikan nilai positif bagi sektor swasta, namun juga tetap prudent dari sisi publik," kata Sri Mulyani.

Dia menambahkan, Indonesia akan tetap menjadikan agenda transisi energi sebagai prioritas di tengah tantangan implementasi transisi energi yang semakin kompleks dalam situasi global saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper