Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap Alasan Jokowi Ngotot Terapkan Hilirisasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan pemerintahan Presiden Jokowi ngotot menerapkan hilirisasi industri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam acara Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter (DME), di Muara Enim, Sumsel, 24 Januari 2022 - BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam acara Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter (DME), di Muara Enim, Sumsel, 24 Januari 2022 - BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan alasan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ngotot untuk menerapkan kebijakan hilirisasi di Indonesia.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan hilirisasi tidak hanya bisa meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia, tetapi sekaligus untuk memperkuat keseimbangan eksternal Indonesia di tengah perdagangan global.

Dia menjelaskan bahwa kebijakan hilirisasi itu bisa menjadi solusi di tengah meningkatnya tensi geopolitik dalam beberapa hari terakhir yang kini menimbulkan ketidakpastian dan mempengaruhi proyeksi ekonomi Indonesia ke depan.

"Pemerintah saat ini sedang melakukan berbagai langkah untuk menguatkan fondasi ekonomi di tengah situasi sulit dan penuh ketidakpastian, termasuk melalui kebijakan hilirisasi ini," tuturnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (15/10).

Ani, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam, termasuk mineral yang cukup banyak dan dibutuhkan oleh industri baterai untuk dipakai ke kendaraan listrik (electric vehicle/EV). 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang bulan Januari-Maret 2022, volume penjualan wholesale mobil listrik BEV pasar domestik hanya 64 unit.

Namun, pada periode Januari-Maret 2023, angka tersebut meningkat 2.700% menjadi 1.800 unit, itu baru angka untuk kendaraan roda empat belum ditambah dengan kendaraan listrik roda dua.

"Maka dari itu, Indonesia saat ini justru punya posisi yang sangat strategis di tengah situasi ketidakpastian ekonomi," katanya.

Selain itu, untuk memperkuat fundamental ekonomi, Pemerintah juga menerapkan omnibus law dan perbaikan lembaga keuangan, pasar saham serta inovasi pembukaan bursa karbon.

"Termasuk yang terbaru ini adalah bursa karbon, bursa karbon ini menjadi salah satu upaya kita untuk memperkuat fundamental ekonomi di Indonesia," ujar Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper