Bisnis.com, JAKARTA - Besaran tarif tiket integrasi antara Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Kereta Cepat Whoosh Indonesia dengan KA feeder Bandung diestimasikan berada pada kisaran Rp300.000.
Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa besaran tiket kereta cepat saat ini masih terus didiskusikan.
“Pembicaraan sekarang Rp250.000, tapi tergantung Kementerian Perhubungan finalnya,” kata Tiko sapaan akrabnya saat ditemui setelah acara Sustainable Mobility Etanol Talk 2023, Senin (9/10/2023).
Tiko menyebut bahwa harga Rp250.000 tersebut hanya tiket kereta cepat dari Stasiun Halim di Jakarta hingga Stasiun Padalarang di Kabupaten Bandung Barat.
Nantinya, para penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dari Stasiun Padalarang menuju ke pusat Kota Bandung dapat menggunakan KA feeder dengan tarif Rp50.000.
Lebih lanjut, Tiko memyampaikan bahwa harga tersebut belum final karena pihak dari Kemenhub dan PT KAI (Persero) masih terus menghitung besaran tarif kereta cepat dengan memperhitungkan berbagai aspek.
Baca Juga
“Kita lagi hitung berapa pendapatan dari tiket, hitung berapa operation maintenance, nanti under KCIC dan KAI,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa tarif yang akan dikenakan oleh pemerintah untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan berkisar Rp250.000—Rp300.000.
Hal ini disampaikannya usai melakukan peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Padalarang, Senin (2/10/2023).
“Tarif nanti segera kami putuskan, tetapi kurang lebih antara Rp250.000—Rp350.000 kurang lebih. Namun, ini kami perpanjang untuk gratisnya kira-kira sampai pertengahan bulan,” ucapnya kepada wartawan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, kereta cepat akan digratiskan hingga pertengahan Oktober 2023. Setelahnya, kereta cepat akan dioperasikan dengan tarif komersial pada kisaran Rp250.000 hingga Rp350.000.
Dia menuturkan, tarif kereta cepat nantinya akan ditetapkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator.
“Tarif ditentukan oleh KCIC karena ini adalah kereta nonekonomi, jadi bukan merupakan domain kami (Kemenhub). Kisarannya nanti sekitar Rp250.000-Rp350.000,” kata Budi Karya Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Senin (2/10/2023).