Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut bahwa pemerintah akan melakukan impor beras jika stok beras dalam negeri menipis.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengeklaim saat ini stok beras dalam negeri lebih dari cukup sehingga dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
“Ketersediaan beras lebih dari cukup, stok banyak jadi jangan khawatir,” kata Zulhas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Dalam rapat terbatas bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Zulhas, pemerintah memutuskan untuk kembali mengimpor beras jika diperlukan untuk memenuhi stok cadangan pangan pemerintah.
“Tadi diputuskan kalau diperlukan ada kita bisa beli lagi beras itu walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan baru diimpor,” ujarnya.
Zulhas mengakui harga beras di sejumlah daerah belum menunjukkan penurunan. Kendati belum menunjukkan penurunan, harga beras dipastikan tak kembali melonjak naik.
Baca Juga
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (9/10/2023) pukul 19.51 WIB, harga beras masih berada di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.
Harga beras medium secara rata-rata nasional naik 0,23 persen menjadi Rp13.230 per kilogram. Harga beras medium tertinggi terjadi di Papua, yakni sebesar Rp15.480 per kilogram dan terendah di Kalimantan Selatan Rp12.060 per kilogram.
Sementara itu, harga beras premium tercatat sebesar Rp14.920 per kilogram hari ini. Papua menjadi daerah dengan harga beras premium tertinggi sebesar Rp18.020 per kilogram dan harga terendah terjadi di Banten sebesar Rp13.840 per kilogram.
Diberitakan sebelumnya, Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memastikan ada tambahan kuota impor beras 1,5 juta ton di akhir tahun ini. Adapun izin tambahan impor tersebut sudah terbit setelah dikoordinasikan dalam rapat antara Kementerian dan Lembaga.
"Pak Presiden ingin nambah 1,5 juta ton importasi, izin sudah siap, RIPH [rekomendasi impor produk hortikultura] sudah, impor sudah, tinggal percepatan bidding oleh Bulog," ujar Arief saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Senin (9/10/2023).
Izin tambahan kuota impor beras itu telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti koordinasi Kementerian/Lembaga yang cepat.
Adapun sumber impor beras tersebut, kata Arief paling besar masih mengandalkan Vietnam dan Thailand. Kendati demikian, Arief menekankan bahwa impor beras tambahan ini dilakukan sebagai upaya menghadapi kondisi darurat pemenuhan stok beras dalam negeri.
"Jangan kita bangga impor-impor terus ya, ini hanya emergency meningkatkan stok levelnya Bulog," ujar Arief.