Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Fox & News Corp Usai Ditinggal Rupert Murdoch, Bakal Ada 'Perang' Saudara?

Rupert Murdoch menyerahkan kepemimpinan imperium bisnisnya kepada putranya Lachlan Murdoch. Tiga anaknya yang lain memiliki posisi sama dalam kepemilikan saham
Rupert Murdoch/bloomberg
Rupert Murdoch/bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Rupert Murdoch, salah seorang taipan di industri media dunia, memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepemimpinan Fox Corp. dan News Corp setelah berkarier selama 7 dekade. 

Melansir dari Bloomberg, Sabtu (23/9/2023), saat ini putranya, Lachlan Murdoch yang akan menggantikannya sebagai pimpinan tunggal News Corp dan tetap sebagai chairman eksekutif dan CEO Fox. 

Meskipun perubahan tongkat komando ini segera mengakhiri pertanyaan tentang siapa penerus yang akan mengelola kerajaan media besar milik Rupert, nyatanya ada sebuah prediksi mengenai potensi persaingan kekuasaan sesungguhnya bakal terjadi setelah kematian Rupert Murdoch, hal ini diatur dalam dokumen Murdoch Family Trust. 

Mengutip Reuters, Trust yang merupakan lembaga pengelolaan aset dan saham perusahaan kepercayaan keluarga Murdoch, menjelaskan beberapa ‘ancaman’ yang datang usai kematian Rupert Murdoch. 

Menurut dokumen tersebut, saat Murdoch meninggal, saham-saham News Corp dan Fox Corp akan dialihkan Murdoch kepada empat anaknya, yakni Prudence, Elisabeth, Lachlan, dan James.

Hal ini menciptakan potensi persaingan di antara mereka dalam memperebutkan kendali atas imperium bisnis mereka karena tiga dari empat anak tersebut dapat bersatu untuk mengambil keputusan, sementara satu anak, yaitu Lachlan mungkin memiliki pandangan yang berbeda. 

Oleh karena itu, hal tersebut dapat memicu pertarungan atau perdebatan dalam keluarga mengenai arah dan kendali masa depan atas perusahaan-perusahaan tersebut, meski Lachlan Murdoch sudah menjadi pimpinan tunggal di News Corp dan tetap menjabat sebagai executive chairman dan CEO Fox.

Ketegangan ini kemungkinan akan berpengaruh pada masa depan Fox News, sumber berita yang populer di kalangan pemirsa konservatif di Amerika Serikat, yang banyak programnya menyoroti pandangan konservatif dalam politik dan isu-isu sosial.

Pasalnya, terlihat ada perbedaan pandangan politik antara Lachlan Murdoch dan James Murdoch, di mana sang adik, yakni James tampaknya memiliki sikap yang berseberangan, khususnya dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan konten editorial perusahaan-perusahaan media keluarga mereka.

Bahkan, pada Januari 2020, James dan istrinya, Kathryn, mengkritik News Corp dan Fox Corp karena meremehkan dampak perubahan iklim, yang secara luas dianggap sebagai faktor penyebab kebakaran hutan Australia, dalam pernyataan kepada The Daily Beast.

Sampai akhirnya, James Murdoch memilih untuk mengundurkan diri dari dewan direksi News Corp. Dalam suratnya 31 Juli 2022, dia mengundurkan diri dengan alasan perbedaan pendapat terkait dengan konten editorial tertentu yang diterbitkan oleh outlet berita perusahaan tersebut dan beberapa keputusan strategis lainnya.

Beberapa media, termasuk New York Times, Vanity Fair, dan Financial Times, telah melaporkan tentang ketegangan antara kedua saudara tersebut mengenai arah dan kendali Fox serta media lain yang dikendalikan oleh keluarga mereka.

Dalam wawancara Financial Times 2021, James Murdoch tampaknya mengkritik saluran tersebut tanpa menyebut nama Fox News dalam komentarnya tentang serangan Capitol AS pada 6 Januari. 

"Penyerbuan Capitol adalah bukti nyata bahwa apa yang kita pikirkan berbahaya memang sangat berbahaya. Saluran-saluran yang menyebarkan kebohongan kepada audiens mereka telah melepaskan kekuatan yang jahat dan tak terkendali yang akan bersama kita selama bertahun-tahun," katanya. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, The Murdoch Family Trust tercatat memiliki delapan suara, empat di antaranya dikendalikan oleh Rupert Murdoch, dan empat sisanya dikendalikan oleh empat anaknya dari pernikahan pertama dan kedua. 

Namun, anak-anak perempuan termuda, yaitu Chloe Murdoch dan Grace Murdoch, yang lahir dari pernikahannya yang ketiga dengan Wendi Deng, tidak memiliki hak suara dalam Trust tersebut. Artinya, mereka tidak memiliki pengaruh atau kendali atas aset atau keputusan yang dikendalikan oleh trust tersebut.

Kepala Riset di Enders Analysis Alice Enders menyebut, setelah suksesi, keempat anak yang lebih tua akan mewarisi saham pemungutan suara milik Murdoch dalam Trust tersebut secara setara. 

Selain saham di News Corp dan Fox, Trust tersebut juga mencakup peternakan keluarga Cruden di dekat Melbourne dan koleksi seni Murdoch, menurut laporan Financial Times Januari 2023.

Sejauh ini Fox dan News Corp memang memiliki sistem saham ganda, dengan saham Kelas A yang tidak memiliki hak suara dan saham Kelas B yang memiliki hak suara. 

Saham-saham di Fox dan News Corp yang dimiliki oleh anak-anak Murdoch melalui Trust tersebut adalah kombinasi dari kedua kelas saham tersebut. 

Menurut Enders, ini bukanlah skenario suksesi yang terjadi saat ini, tetapi lebih merupakan rencana untuk masa depan.

Tercatat, sejauh ini Rupert Murdoch memiliki sekitar 40 persen saham pemungutan suara dalam masing-masing perusahaan tersebut melalui Trust ini

Sebagai informasi, melansir dari Investopedia, Saham Kelas A dan Saham Kelas B adalah jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki perbedaan dalam hak dan hak istimewa yang melekat padanya. 

Pertama, Saham Kelas A (Class A Shares) biasanya merupakan saham biasa perusahaan. Saham Kelas A tidak memiliki hak suara atau memiliki hak suara yang terbatas dalam pemilihan dewan direksi atau keputusan perusahaan. 

Mereka biasanya dimiliki oleh pemegang saham biasa dan tidak memberikan kendali signifikan atas perusahaan.

Sementara itu, Saham Kelas B (Class B Shares) sering kali memiliki hak suara lebih besar atau hak istimewa dalam pengambilan keputusan perusahaan. 

Saham Kelas B biasanya dimiliki oleh pendiri perusahaan atau keluarga pengendali, dan ini memberikan kendali lebih besar atas perusahaan, terutama dalam masalah-masalah strategis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper