Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden COP28 Tantang Dunia Kurangi 22 Gigaton Emisi Gas dalam 7 Tahun ke Depan

Presiden COP28 Sultan Al Jaber menyerukan agar dunia mengurangi emisi gas hingga 22 gigaton dalam 7 tahun ke depan.
Ilustrasi emisi karbon dari sebuah pabrik/ Bloomberg
Ilustrasi emisi karbon dari sebuah pabrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih COP28 Sultan Al Jaber menantang dunia dengan ambisi yang tinggi untuk bisa mengurangi 22 gigaton emisi gas dalam 7 tahun ke depan. 

Jaber merujuk pada data terbaru dari Global Stocktake pertama yang mengkonfirmasi bahwa dunia sedang berada dalam ambang kehancuran. 

“Kita tahu besarnya permasalahan yang ada. Jumlahnya jelas 22 gigaton. Ini adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang perlu kita kurangi dalam 7 tahun ke depan agar angka 1,5 tetap berada dalam batas aman," katanya dalam Sidang Majelis Umum ke-78 PBB, Kamis (21/9/2023). 

Dia mengajak seluruh dunia untuk lebih berani dan tegas serta kembali pada jalur yang tepat untuk bisa memenuhi ambisi iklim.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa perubahan iklim merupakan musuh bersama, dan sudah semestinya untuk bersatu mengatasinya.

"Kita tidak memiliki banyak waktu lagi, namun tetap memiliki keyakinan bahwa belum terlambat untuk mulai melakukan perubahan," ujarnya. 

Dia mengingatkan kembali pada dunia bahwa bukan tidak berdaya dalam mengatasi krisis iklim, dan mengajak seluruh lapisan masyarakat dunia untuk berperan menurunkan emisi gas tersebut. 

Perlu diketahui, COP28 merupakan tonggak sejarah diskusi iklim selama Sidang Majelis Umum ke-78 PBB dan diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dengan dihadiri oleh para pemimpin dunia, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

“Kami berusaha sekuat tenaga untuk mencapai kesepakatan iklim yang ambisius bagi 198 pihak yang terlibat. Namun, perubahan iklim tidak dapat diselesaikan hanya melalui kesepakatan. Hal ini hanya dapat diatasi melalui Tindakan. Hal itulah yang ingin kami capai melalui agenda aksi COP28," tambahnya. 

Kemudian, Jaber merinci agenda aksi kepresidenan COP28 untuk mengembalikan dunia ke jalur yang benar guna memenuhi ambisi yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015 lalu.

Dia mengajak seluruh kepala negara yang hadir dan mendengarkan dari seluruh dunia untuk membuat komitmen yang dapat ditindaklanjuti pada pilar-pilar utama. 

Adapun pilar utama tersebut di antaranya, mempercepat transisi energi yang adil dan terarah, memperbaiki pendanaan iklim, berfokus pada kehidupan dan penghidupan, dan memastikan seluruh proses berlangsung dengan inklusivitas penuh.

Seperti diketahui, COP28 akan berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 30 November-12 Desember 2023.

Konferensi tersebut diperkirakan akan mengumpulkan lebih dari 70.000 peserta, termasuk kepala negara, pejabat pemerintah, pemimpin industri internasional, perwakilan sektor swasta, akademisi, pakar, pemuda, dan aktor non-pemerintah.

Berdasarkan amanat Perjanjian Iklim Paris, COP28 akan memberikan Global Stocktake pertama, sebagai evaluasi komprehensif kemajuan terhadap tujuan iklim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper