Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Sebut RI Perlu US$280 Miliar untuk Tekan Emisi Karbon

Untuk anggaran dekarbonisasi, Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa negara hanya menanggung sebesar 30 persen saja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat konferensi pers devisa hasil ekspor (DHE) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Caption : JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat konferensi pers devisa hasil ekspor (DHE) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Caption : JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indarwati, mengatakan Indonesia perlu dana sekitar US$280 miliar untuk menekan emisi karbon saat ini.

Sri Mulyani mengatakan uang tersebut nantinya digunakan untuk mempensiunkan atau menghentikan penggunaan batu bara guna menakan emisi karbon.

“Kami dapat menghentikan penggunaan batu bara secepat mungkin, Indonesia bisa menyampaikan kontribusi untuk pengurangan Co2, namun membutuhkan lebih dari US$280 miliar,” kata Sri Mulyani dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt, Kamis (7/9/2023).

Untuk anggaran dekarbonisasi sendiri, Sri Mulyani menyebut bahwa negara hanya menanggung sebesar 30 persen saja. Dengan angka yang cukup besar, Sri Mulyani mengharapkan adanya bantuan pinjaman dari kemitraan atau lainnya untuk

“Anggaran kita hanya 30 persen dari uang negara (APBN), ini berarti kita membutuhkan keuangan campuran agar kita bisa membuat  platform atau kemitraan,” ujarnya.

Dalam paparannya pada acara ISF ini, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa setiap adanya pertumbuhan ekonomi akan dibarengi dengan pertumuhan energi juga.

Dengan bertambahnya pertumbuhan energi akan membuat emisi semakin berkembang. Sri Mulyani menyampaikan perlu adanya investasi pada bidang energi terbarukan untuk menekan emisi karbon akibat pertumbuhan energi.

“Jadi bagaimana kita bisa mensinkronkan antara pertumbuhan ekonomi dan energi tanpa memperburuk emisi karbon. Salag satunya kita harus berinvestasi lebih banyak pada energi terbarukan,” ucap Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper