Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Bertemu Erdogan, Bahas Kendaraan Listrik hingga Teknologi Luar Angkasa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk bertemu di Turkish House. Ini poin-poin yang dibahas.
Elon Musk/Bloomberg
Elon Musk/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk bertemu di Turkish House untuk membahas kerja sama mulai dari teknologi luar angkasa sampai kendaraan listrik.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (18/9/2023), Erdogan akan bertemu dengan Musk di Turkish House, New York Amerika Serikat. Adapun, lokasi tersebut dekat dengan kantor pusat United Nations atau PBB yang rencananya menjadi tempat diadakannya Sidang Umum PBB.

Elon Musk sempat mengunjungi Erdogan di Ankara, Turki pada 2017 silam. Kunjungan tersebut tepat setahun pasca Erdogan selamat dari upaya kudeta. 

Semenjak itu, kedekatan antara Musk dengan Erdogan terus bertumbuh. Bahkan SpaceX telah bekerja sama dengan program luar angkasa Turki untuk meluncurkan satelit komunikasi.

Di sisi lain, Turki sedang berupaya untuk mencari dukungan dalam rangka mengembangkan baterai kendaraan listrik buatan dalam negeri pertamanya, yakni Togg.

Sementara di Tanah Air, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan Tesla akan menanamkan modal dari sisi mid-stream bahan baku baterai listrik.

Investasi ini dinilai bakal mempermudah negosiasi Indonesia untuk mendapatkan kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) dari AS yang berisikan insentif pengembangan energi baru terbarukan dan rantai pasok kendaraan listrik.

“Sekarang kan Ford sudah ada di kita, kemudian juga Tesla juga mau masuk, bukan mobilnya, masuk dalam bahan prekursor untuk baterai litium,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Selain itu, Elon Musk juga disebut bakal mengunjungi Indonesia pada Oktober 2023 untuk membahas pengoperasian Starlink yang merupakan bagian dari SpaceX untuk sebagian wilayah di Tanah Air.

Kehadiran Starlink diharapkan mampu menyediakan internet dengan harga yang murah pada lokasi-lokasi terpencil di Indonesia. Terlebih lagi Starlink merupakan satelit pertama dan terbesar di dunia dengan konstelasi menggunakan orbit bumi yang rendah untuk menghadirkan internet broadband.

“Iya kita liat kalau semua [Starlink] deal-nya selesai, kita harapkan Oktober,” kata Luhut saat ditemui usai acara Bloomberg CEO Forum at Asean di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper