Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan pemerintah akan membangun infrastruktur kelistrikan atau super grid untuk dapat mengoptimalkan energi baru dan terbarukan (EBT) di dalam negeri.
Dia menyebut bahwa pemerintah tengah mengembangkan peta jalan transisi energi dalam rangka mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Pada peta jalan ini pemerintah akan mengembangkan 700 GW potensi energi terbarukan dalam bauran energi yang berasal dari tenaga surya, air, laut, panas bumi, serta nuklir
Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut, Arifin menyebut saat ini pemerintah berencana membangun super grid dalam rangka mengoptimalkan potensi energi terbarukan sekaligus menjaga stabilitas dan keamanan sistem kelistrikan.
Super grid ini tidak hanya untuk Indonesia nantinya hal ini akan membuka peluang untuk terhubung ke Asean Power Grid guna mendukung NZE negara di kawasan Asia Tenggara.
Arifin menyebut, negara-negara di Asia Tenggara memiliki sumber daya energi yang beragam dan berlimpah, khususnya sumber energi terbarukan dengan potensi total mencapai lebih dari 17.000 GW.
Baca Juga
"Sebagian besar berasal dari tenaga surya 15.602 GW dan tenaga angin 1.225 GW. Sementara cadangan gas sekitar 130 TCF, terutama dari Indonesia 44 TCF, Malaysia 32 TCF, dan Vietnam 22,8 TCF," kata Arifin dalam sambutan pada Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) International Energy Conference dikutip, Minggu (17/9/2023).
Lebih lanjut, Arifin mengatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara dengan potensi sumber daya EBT yang besar untuk mencapai NZE.
Namun, Arifin tak menampik kalau harus ada akses ke teknologi rendah karbon dan dukungan finansial dengan bunga rendah, serta pembiayaan berkelanjutan yang mudah diakses guna mempercepat transisi energi tersebut.
"Saya mendorong kerja sama yang berkelanjutan dari negara-negara ASEAN dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kemitraan yang inklusif dalam mempercepat transisi energi, meningkatkan ketahanan energi, dan meningkatkan konektivitas," ujarnya.