Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KCIC Dukung Pemerintah untuk Perpanjang KA Cepat hingga Surabaya

Masih belum diketahui apakah pemerintah akan kembali menggunakan perusahaan KCIC untuk menyelesaikan KA Cepat Surabaya tersebut.
Kondisi interior di dalam Kereta Cepat Jakarta Bandung./Bisnis - Crysania Suhartanto
Kondisi interior di dalam Kereta Cepat Jakarta Bandung./Bisnis - Crysania Suhartanto

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan KA Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mendukung rencana pemerintah untuk memperpanjang KCJB hingga Surabaya.

Humas KCIC Emir Monti mengatakan dukungan tersebut tidak terlepas dari dukungan pada niat pemerintah dalam memberikan layanan transportasi yang lebih baik lagi. “Layanan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian,” ujar Emir kepada Bisnis, Senin (9/11/2023).

Kendati demikian, Emir masih belum mengetahui apakah pemerintah akan kembali menggunakan perusahaan KCIC untuk menyelesaikan KA Cepat Surabaya tersebut. Apalagi mengingat sudah banyaknya tenaga kerja Indonesia yang sudah ditransferkan ilmu dari para pekerja China. 

Diketahui, saat ini sudah ada 160 tenaga kerja Indonesia yang dapat sudah mempelajari ilmu dari CRRC Qingdao Sifang dan sejumlah kontraktor China yang tergabung dalam proyek KCJB.

Oleh karena itu, Emir mengaku saat ini potensi kerja sama tersebut masih dikaji pemerintah dan belum ada ketetapan resmi. “Masih dalam tahap studi oleh pemerintah,” ujar Emir.

Dikutip dari Bisnis, China memang berkomitmen untuk melakukan pertukaran ilmu atau transfer teknologi kepada tenaga kerja Indonesia saat membangun infrastruktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Jakarta China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan pertukaran ilmu tersebut terjadi saat pengerjaan. 

Eva menjelaskan proyek yang dikerjakan oleh tenaga ahli dari China disaksikan serta dipraktikan oleh tenaga kerja Indonesia. “Sehingga kita datangkan tenaga ahli, di sini tandem. Dia akan berdampingan cara operasional dan pendampingannya,” ujar Eva.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper