Bisnis.com, BANYUWANGI -- Emiten tambang, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengungkapkan 2 proyek besar yang digarap perseroan pada 2-3 tahun ke depan. Kedua proyek besar MDKA itu ialah tambang tembaga bawah tanah di Banyuwangi dan tambang emas di Pani, Gorontalo.
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Boyke Poerbaya Abidin mengatakan bahwa kedua proyek besar perseroan itu memiliki cadangan mineral kelas dunia. Di Banyuwangi, melalui PT Bumi Suksesindo (BSI), MDKA akan menggarap proyek underground untuk memproduksi tembaga.
“MDKA itu untuk proyeknya yang besar, tentunya yang sekarang ada di lokasi ini yakni underground project dari BSI,” ujarnya kepada awak media di Banyuwangi, Kamis (7/9/2023).
Adapun, tambang emas Tujuh Bukit merupakan tambang emas terbuka berkolasi di Banyuwangi, Jawa Timur dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi 4.998 hektare (ha) pada 2021. BSI sejauh ini telah mengoperasikan tambang emas seluas 992 ha.
Boyke menjelaskan tambang emas terbuka di Tujuh Bukit berdasarkan studi kelayakan akan berakhir pada 2026. Selanjutnya, BSI akan melanjutkan proyek underground untuk tembaga dengan umur penambangan antara 20 hingga 30 tahun.
Proyek kedua, lanjutnya, ialah proyek emas di Gunung Pani, Gorontalo yang diharapkan dapat beroperasi pada 3 tahun ke depan. Proyek Emas Pani, katanya, bisa memproduksi sekitar 450.000 ounce per tahun.
Baca Juga
“Itu juga cadangannya kelas dunia dan diharapkan bisa beroperasi pada 3 tahun ke depan dan bisa memproduksi sampai 450.000 ounce per tahun,” bebernya.
Sebagai informasi, Proyek Emas Pani milik MDKA disebut-sebut bakal menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. MDKA telah memulai pembangunan jalan, akomodasi, fasilitas dan infrastruktur pendukung guna memastikan konstruksi dapat dimulai pada kuartal III/2023.
MDKA menyebutkan estimasi sumber daya mineral untuk proyek ini sebesar 263,6 juta ton dengan kadar 0,75 gram per ton emas yang mengandung 6,35 juta ounces emas.
“Diharapkan 2026 proyek Pani di Gorontalo ini bisa menghasilkan emas,” paparnya.
Bisnis mencatat Direktur Merdeka Copper Gold David Thomas Fowler mengatakan MDKA menganggarkan belanja modal sebanyak US$750 juta atau setara Rp11,15 triliun (Kurs Jisdor Rp14.868 dolar AS) pada 2023.
Rincian belanja modal (capital expenditure/Capex) itu ialah US$250 juta untuk proyek acid iron metal, US$90 juta untuk Sulawesi Cahaya Mineral, US$110 juta untuk Pani, dan US$130 juta untuk Zhao Hui Nickel. Menurutnya, anggaran belanja modal tersebut telah termasuk untuk modal kerja MDKA.
"Jadi kami memiliki investasi yang cukup signifikan untuk dilakukan tahun ini," ujar David dalam paparan publik, Selasa (13/6/2023).