Bisnis.com, JAKARTA - Asean Business Advisory Council (BAC) mengungkapkan banyak pihak yang belum bisa menggunakan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) khususnya usaha mikro kecil menengah atau UMKM di seluruh Asean.
RCEP adalah inisiatif ekonomi regional yang didirikan oleh Asean. Ini merupakan perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara Asean dan negara-negara Asia Pasifik seperti Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Hadirnya perjanjian perdagangan bebas itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi regional dengan menyatukan kemitraan bilateral menjadi pakta ekonomi multilateral yang kohesif.
Adapun agenda dialog RCEP sore ini bertujuan untuk menjajaki strategi guna mewujudkan potensi penuh RCEP dengan memasukkan unsur-unsur yang meningkatkan posisi Asean dalam perjanjian tersebut.
Alternate Chair Asean-BAC Bernardino Vega mengatakan, penggunaan RCEP akan dioptimalisasi agar dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak termasuk UMKM.
“Sudah jelas kita harus meningkatkan dengan apa yang disebut optimalisasi penggunaan RCEP, jadi belum banyak yang bisa gunakan khususnya UMKM,” katanya usai menghadiri dialog RCEP di Hotel Sultan, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga
Diakuinya, pemanfaatan RCEP di kalangan masyarakat Asean menjadi tantangan utama. Menurutnya, ada dua alasan mengapa peluang kerja sama ini tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Asean.
Pertama, masyarakat tidak tahu atau kedua, mereka tidak mampu untuk memanfaatkan perjanjian ini.
“Jadi ini yang harus kita buatkan suatu asesmen yang betul-betul bisa menggambarkan optimalisasi dari RCEP itu sendiri,” ujarnya.
Selain membahas terkait penggunaan RCEP, turut dibahas pula terkait kelompok kerja guna meningkatkan optimalisasi penggunaan serta penyempurnaan perjanjian perdagangan bebas tersebut.
Pembahasan penyempurnaan RCEP dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Juga penyempurnaannya, karena mungkin RCEP sudah ditandatangani ya, tapi kan bisnis forum bisa berubah-ubah, apakah masih relevan?” pungkasnya.