Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat Asean belum memiliki rekening bank.
"Lebih dari 70 persen penduduknya tidak memiliki rekening bank," katanya dalam Asean-Indo-Pacific Forum (AIPF) Day 2 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Untuk diketahui, Asean adalah merujuk kerjasa sama kawasan antar 11 negara yang anggotanya terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste
Rosan menyatakan, Asean yang memiliki 650 juta penduduk daan 70 juta UMKM masih menghadapi tantangan inklusivitas keuangan yang signifikan.
Menurutnya, layanan keuangan digital yang muncul saat ini sangat membantu dalam mengurangi kesenjangan keuangan khususnya bagi segmen masyarakat dan UMKM yang selama ini tidak terjangkau oleh layanan jasa keuangan.
“Layanan ini memainkan peran penting dalam mendorong inklusivitas keuangan, landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” katanya.
Baca Juga
Pengusaha yang berlatar membesarkan grup Recapital ini mengatakan, pemain teknologi finansial di Indonesia meningkat enam kali lipat dari yang semula 51 pemain menjadi 334 pemain aktif dalam kurun waktu 2011 hingga 2022.
Pada 2021, tercatat 33 persen penduduk Indonesia memilih e-wallet sebagai metode pembayaran default. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara maju di Asia.
“Transisi Indonesia menuju ekonomi digital terlihat jelas dengan melonjaknya pembayaran non-tunai dari US$813 juta menjadi US$26,2 miliar pada 2017 hingga 2022. Transisi menuju ekosistem transaksi digital yang berkembang pesat ditunjukkan dengan nilai transaksi pembayaran digital, yang tumbuh dari US$206 miliar pada 2019 menjadi US$266 miliar pada 2022,” jelasnya.
Dia memperkirakan, perkembangan transaksi pembayaran digital ini akan terus tumbuh hingga mencapai lebih dari US$421 miliar pada 2025.