Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang dan China Bertemu di Asean Plus Three, Bahas Limbah Nuklir?

PM China, Li Qiang disinyalir akan menggunakan pertemuan Asean Plus Three untuk memprotes pelepasan limbah nuklir Fukushima oleh Jepang.
Premier of the People’s Republic of China Li Qiang (tengah) menghadiri ASEAN- China Summit ke-26 pada KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto
Premier of the People’s Republic of China Li Qiang (tengah) menghadiri ASEAN- China Summit ke-26 pada KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida dan Perdana Menteri China, Li Qiang bertemu dengan negara-negara Asean dalam agenda Asean Plus Three, rangkaian KTT Asean 2023 di Jakarta pada Rabu dan Kamis (7/9/2023). 

PM China, Li Qiang disinyalir akan menggunakan pertemuan tersebut untuk memprotes pelepasan air limbah nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima di hadapan seluruh pejabat regional. 

Jepang menyatakan bahwa pihaknya telah meminta diskusi dengan China di bawah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) mengenai larangan Beijing terhadap impor makanan laut Jepang. 

China dan Jepang adalah anggota dari pakta tersebut, yang juga mencakup negara-negara Asia-Pasifik lainnya seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Singapura.

China menjadi penentang utama atas langkah Jepang membuang limbah PLTN Fukushima ke laut, meskipun Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah menyatakan bahwa langkah itu memenuhi standar keamanan global. 

Sejauh ini, China berupaya memberikan sikap balasan dengan menangguhkan semua impor makanan laut dari Jepang. Selain itu, muncul laporan tentang pelecehan dan perilaku kasar terhadap orang-orang Jepang di China sebagai tanggapan atas kebijakan tersebut. 

Jepang telah memperingatkan akan adanya tindakan dari Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO terhadap China, atas balasan itu. 

Meski begitu, Jepang sudah menyampaikan argumennya kepada World Trade Organization (WTO) untuk menjelaskan keamanan pelepasan air tersebut. Pihaknya juga mendesak China untuk segera mencabut penangguhan impornya, pada pekan ini. 

Pemerintah Jepang sangat ingin mempertahankan reputasi makanannya dan melindungi industri perikanan di negaranya. 

Para pejabat Jepang telah melakukan berbagai upaya ekstensif untuk membujuk berbagai negara agar menghapus pembatasan pada impor makanan Jepang sejak gempa bumi dan tsunami 2011 yang menghancurkan PLTN Fukushima. 

Sementara itu, Fumio Kishida dan Li Qiang telah mengambil bagian dalam pertemuan Asean Plus Three di Jakarta, yang mencakup Korea Selatan, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper