Bisnis.com, JAKARTA -- Sinar Mas mendukung upaya transformasi digital pada gelaran Asean Business Advisory Council (Asean-BAC).
Board Member Sinar Mas Franky Oesman Widjaja mengatakan bahwa sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, teknologi digital menjadi kesempatan untuk melakukan lompatan eksponensial atau leapfrog. Lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi.
"Melalui kegiatan ‘Sinar Mas Digital Day 2023’ yang belum lama ini kami adakan, seluruh pilar usaha menampilkan inovasi digital dan berkolaborasi untuk menciptakan beragam inovasi baru lainnya untuk mendukung keberlanjutan usaha,’’ katanya dalam keterangan resmi, Jumat (1/9/2023).
Franky menjelaskan untuk melakukan leapfrog, Indonesia dapat memanfaatkan global megatrend yang terjadi saat ini yakni adanya transformasi digital yang sangat pesat salah satunya Artificial Intelligence (AI).
Menurutnya, adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sehingga perlu adanya penyesuaian sumber daya manusia secara cepat dan tepat sehingga adaptasi teknologi yang dimaksud bisa dimanfaatkan serta direalisasikan secara maksimal.
Franky yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menegaskan transformasi digital terbukti turut berperan menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Baca Juga
Ekonomi digital Indonesia, katanya, terbukti mampu menjadi penopang kinerja pertumbuhan perekonomian nasional. Pada tahun 2022, sekitar 40 persen nilai transaksi ekonomi digital Asean berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia juga tercatat menjadi negara peringkat keenam dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia.
Franky berpendapat UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asean.
Melalui model kemitraan Inclusive Closed Loop yang merupakan salah satu legacy dari Asean-BAC 2023, seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta bekerja sama untuk memberikan pendampingan melekat secara konsisten kepada petani dan UMKM.
"Mereka diberikan akses kepada teknologi digital tepat guna, literasi keuangan dan pembiayaan, serta pemasaran sehingga mampu meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing dan naik kelas,” tuturnya
Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menambahkan hadirnya dukungan lintas pihak juga lintas negara, akan memberi ruang bagi UMKM untuk berkembang bahkan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan.
Sebagai entitas bisnis, katanya, Sinar Mas bergotong royong bersama lintas pihak berupaya membangun ekosistem yang sehat bagi usaha kecil untuk bertumbuh, melalui optimalisasi teknologi digital dan pendampingan sehingga peran mereka sebagai penggerak perekonomian semakin kuat serta berkelanjutan.
"Kemitraan dalam Asean-BAC ini kami harapkan membuka jalan yang lebih luas bagi sektor usaha kecil di Indonesia mampu menikmati sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan, dalam hal ini Asia Tenggara,” katanya.
Ketua Asean-BAC sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, sebelumnya memaparkan bahwa Asean-BAC melalui lima isu prioritas dan delapan legacy project telah berhasil menggapai beberapa pencapaian dalam isu transformasi digital.
Salah satunya yakni system Asean QR Code yang hingga saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. Begitu juga Vietnam dengan Thailand serta Thailand dengan Kamboja yang juga sudah saling terhubung.
Bentuk transformasi digital ini tentu mampu mendorong UMKM terus bertumbuh, hingga bukan tak mungkin turut bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.
Lebih dari itu, transformasi digital lain dalam legacy project yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace Lending Platform, juga telah berhasil mendukung UMKM mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan usahanya.
Sebagai informasi, Asean-BAC merupakan wadah bagi pebisnis dari seluruh negara anggota Asean untuk membantu mewujudkan Sentralitas ASEAN sebagai visi utama kawasan ini. Sebagai pemimpin Asean-BAC 2023, Kadin Indonesia memiliki tujuan yang jelas, yakni mempercepat transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas.
Mengusung tema "ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity," Kadin Indonesia fokus pada tiga nilai inti yakni sentralitas, inovasi, serta inklusivitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui lima prioritas utama, yaitu transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, fasilitasi perdagangan, dan ketahanan pangan.