Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyampaikan bahwa tujuan perluasan penerima subsidi motor listrik berbasis baterai adalah untuk membangun ekosistem penggunaan kendaraan listrik.
Dia mengatakan bahwa subsidi tersebut memang bukan diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah atau masyarakat rentan, berbeda dengan subsidi bantuan sembako, yakni Program Keluarga Harapan (PKH).
"Jadi bukan untuk membantu orang miskin ini, tetapi memang membangun ekosistem untuk memanfaatkan energi listrik. Pertama, untuk hilirisasi mulai dari SDA sampai menjadi baterai. Kedua, kita menciptakan energi yg lebih ramah lingkungan, jadi golnya, tujuan awalnya memang bukan untuk sekadar memberikan bantuan," ujar Isa saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya, perluasan subsidi motor listrik untuk umum tersebut diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk mengalihkan gaya hidup dengan menggunakan energi yang lebih bersih. Subsidi itu juga diharapkan mendorong penciptaan industri yang bernilai tambah.
Untuk diketahui, pemerintah memperluas penerima subsidi motor listrik berbasis baterai untuk umum, diberikan untuk satu kali pembelian motor listrik dengan satu nomor induk kependudukan (NIK).
Sebelumnya, subsidi diberikan kepada UMKM penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM), dan bantuan subsidi upah, serta penerima subsidi listrik.
Baca Juga
Perluasan penerima subsidi tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 21/2023 tentang Perubahan atas Permenperin No. 6/2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua.
Pemerintah pun menetapkan anggaran Rp7 triliun untuk kebutuhan subsidi motor listrik baru dan motor listrik hasil konversi untuk 2023 dan 2024.
Pada 2023, ditetapkan anggaran subsidi sebesar Rp 1,75 triliun bagi 200.000 motor listrik baru, dan 50.000 motor listrik konversi. Untuk 2024, anggaran subsidi ditetapkan sebesar Rp5,25 triliun, untuk 600.000 motor listrik baru dan 150.000 motor listrik konversi.