Bisnis.com, PEKANBARU - Proses penetapan lokasi untuk proyek jalan tol terpanjang di Riau yakni Jalan Tol Pekanbaru-Rengat telah selesai.
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo menjelaskan progres pengadaan lahan Ruas Jalan Tol Pekanbaru–Rekat seksi Junction Pekanbaru Bypass Pekanbaru masih terus berjalan.
Adapun, Hutama Karya berencananya membangun Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) tahap II. Terdapat 3 ruas yang masuk dalam tahap kedua, yakni Ruas Betung–Tempino–Jambi, Ruas Jambi–Rengat, dan ruas Rengat–Pekanbaru.
"Saat ini untuk ruas Pekanbaru-Rengat seksi junction bypass Pekanbaru dalam tahap penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Nantinya pembangunan fisik akan dilaksanakan setelah seluruh tahapan pengadaan lahan dari regulator dirampungkan," ungkapnya Kamis (17/8/2023).
Pada kesempatan terpisah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mempercepat persiapan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Pekanbaru-Rengat sepanjang 175 kilometer (Km). Jalan tol tersebut saat ini sudah selesai tahapan Penetapan lokasi (Penlok).
Asisten II Sekretariat daerah provinsi Riau M Job Kurniawan mengatakan, dalam perencanaan penetapan lokasi ruas jalan tol Pekanbaru-Rengat sempat mengalami kendala, karena ruas jalan yang akan dibangun melewati jaringan sutet, helipad, pondok pesantren dan kawasan budidaya perikanan.
Baca Juga
"Tapi itu sudah digeser trasenya dan diperbaiki, kemudian sudah diukur oleh Satker Badan Pertanahan Nasional. Alhamdulillah saat ini Penlok sudah selesai," ujarnya.
Dia menjelaskan, Jalan Tol Pekanbaru-Rengat ini nantinya akan bisa dikoneksikan dengan tol ruas Pekanbaru-Padang yang akan menjadi sayap JTTS.
"Selain itu, nantinya akan ada koneksi ke jalan tol Pekanbaru-Dumai. Koneksi tersebut saat ini juga masih dalam proses," sebutnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan dari hasil pertemuan dengan Hutama Karya, diketahui progres pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat di sisi Pekanbaru, telah berjalan lancar dan pengukuran serta penilaian lahannya sudah mencapai 50 persen.
Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menjelaskan secara total di wilayah Pekanbaru ada sebanyak 921 bidang tanah atau persil yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat.
"Hutama Karya menyampaikan akan segera memulai pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat-Jambi. Bagian dari pembangunan tersebut adalah jalan tol yang menghubungkan gerbang Pekanbaru-Dumai dan gerbang Pekanbaru-Bangkinang dan melintasi wilayah Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Menurutnya panjang jalan tol Pekanbaru-Rengat di sisi Pekanbaru yang menghubungkan antara dua gerbang tol tersebut diperkirakan sekitar 13,5 kilometer. Dari total panjang tersebut, terdapat sekitar 921 persil tanah warga yang terkena dampak pembangunan tol di wilayah Pekanbaru.
Dia menuturkan, Hutama Karya sedang melakukan sosialisasi kepada pemilik tanah terkait nilai ganti rugi. Proses pembayaran ganti rugi tanah yang terkena dampak pembangunan jalan tol ini menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan laporan Hutama Karya, proses pengukuran dan penilaian harga tanah oleh tim appraisal sudah mencapai 50 persen dari total 921 bidang tanah, sedangkan sisanya masih dalam proses. Untuk masalah harga saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan negosiasi dengan pemilik tanah.
Selain itu, aset Pemerintah Kota Pekanbaru yang terdampak pembangunan jalan tol sepanjang 13,5 kilometer tersebut juga telah dinilai. Nantinya, aset pemerintah akan diganti dengan tanah atau gedung.
Menurut data Pemkot Pekanbaru, ada 5 kelurahan terdampak proyek tol Pekanbaru-Rengat. Kelima kelurahan di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Barat, yaitu Sri Meranti, Agrowisata, Rumbai Bukit, Palas, dan Muara Fajar Timur. Rencananya pembangunan jalan tol tersebut direncanakan dimulai pertengahan tahun ini.