Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gandum Melonjak Usai Rusia Tembaki Kapal Kargo di Laut Hitam

Harga gandum melonjak setelah pasukan Rusia menembaki kapal kargo di Laut Hitam.
Ilustrasi ladang gandum/World Economic Forum
Ilustrasi ladang gandum/World Economic Forum

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gandum melonjak saat pembukaan perdagangan Asia, setelah insiden angkatan laut Rusia menembaki sebuah kapal kargo di Laut Hitam.

Pasukan Rusia menembaki kapal tersebut untuk menghentikan dari pemeriksaan. Hal tersebut terjadi lantaran ketegangan yang meningkat di jalur air utama perdagangan gandum dan biji-bijian asal Ukraina.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (14/8/2023), kontrak berjangka gandum naik 1,2 persen dan diperdagangkan mendekati US$6,61 per bushel setelah jatuh 1,5 persen pada Jumat (11/8/2023).

Kapal kargo kering Sukru Okan, yang berlayar di bawah bendera Palau, sedang menuju ke pelabuhan Izmail di Ukraina ketika kapal patroli angkatan laut Rusia Vasiliy Bykov menemukannya di bagian barat daya laut pada hari Minggu pagi (13/8/2023). 

Kapal perang Rusia meluncurkan tembakan peringatan ke arah kapal kargo di Laut Hitam bagian barat daya ketika kapal tersebut sedang berlayar ke arah utara. 

Melansir dari Reuters, Minggu (13/8/2023) aksi ini merupakan kali pertama Rusia menembakkan tembakan pada kapal dagang di luar wilayah Ukraina sejak keluar dari perjanjian dagang biji-bijian yang dimediasi oleh PBB bulan lalu.

Harga Gandum Melonjak Usai Rusia Tembaki Kapal Kargo di Laut Hitam

Sebelumnya pada Juli 2023, Rusia memang telah menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengirimkan biji-bijian melalui Laut Hitam. 

Sebagai tanggapan, pemerintah Kyiv dengan tegas menyatakan mereka akan terus melanjutkan ekspor komoditas ini ke seluruh dunia meskipun tanpa keterlibatan Rusia dalam perjanjian tersebut.

Hal ini pun menimbulkan eskalasi ketegangan di kawasan Laut Hitam, di mana Rusia mengambil tindakan keras dan mengambil sikap lebih defensif terhadap kapal-kapal yang berlayar menuju wilayah Ukraina. Bahkan, Rusia memperingatkan semua kapal yang menuju perairan Ukraina berpotensi membawa senjata. 

Rusia menyatakan dalam pernyataan resmi kapal patroli Vasily Bykov mereka telah menembakkan senjata otomatis ke arah kapal Sukru Okan berbendera Palau, setelah kapten kapal tersebut tidak merespons permintaan untuk berhenti guna dilakukan inspeksi.

Palau sendiri sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, terletak di sebelah timur Filipina. Negara ini terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil dan memiliki ibu kota di Ngerulmud.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin membeberkan alasan Rusia keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain. 

"Kelanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian tidak sesuai dengan tujuan kemanusiaan dan telah kehilangan maknanya," ujar Putin dalam artikel yang dimuat di situs resmi Kremlin dikutip dari Reuters, Senin (24/7/2023).

Putin menegaskan bahwa syarat-syarat Rusia untuk perpanjangan kesepakatan tersebut telah diabaikan. Diketahui bahwa pekan lalu Moskow keluar dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam, untuk meringankan krisis pangan global di tengah perang Rusia vs Ukraina.

Tuntutan utama yang disampaikan Putin agar Moskow kembali ke kesepakatan Black Sea Grain, ternyata tidak secara langsung merujuk pada tujuan-tujuan kemanusiaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper