Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan bahwa warga dari Jakarta kerap memonopoli berbagai usaha dari tambang hingga sawit di daerah.
Untuk itu, Bahlil meminta setiap investasi yang masuk ke daerah-daerah dengan bisnis sumber daya alamnya, harus melibatkan pengusaha lokal, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
“Yang kaya tidak boleh itu-itu saja, orang Jakarta ini semua hal memonopli, tambang mau, sawit mau, pasir mau, terus orang daerah mau di mana?” tuturnya dalam Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) di Pekanbaru, Riau, Kamis (10/8/2023).
Dalam upaya memeratakan ekonomi, Bahlil lantas membuat kebijakan kemitraan antara investor dan pengusaha lokal melalui Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM No. 1/2022.
Kemitraan tersebut dimaksudkan untuk mendorong pemerataan ekonomi hingga ke daerah-daerah dan pelaku usaha lokal dapat merasakan secara langsung manfaat dari investasi.
“Saya buat kebijakan lewat peraturan menteri, saya katakan setiap investasi yang masuk harus kolaborasi dengan pengusaha daerah, dan itu kewenangan ada pada gubernur, bupati, walikota, di masing-masing daerah, supaya orang daerah juga dihargai oleh investor,” lanjutnya.
Baca Juga
BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal II/2023 mencapai Rp349,8 triliun, naik 15,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau naik 6,3 persen dari kuartal sebelumnya.
Jika dirincikan, realisasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal II/2023 mencapai Rp186,3 triliun dengan share sebesar 53,3 persen dari total realisasi investasi periode tersebut.
Pada periode yang sama, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp163,5 triliun atau dengan share 46,7 persen dari total realisasi investasi kuartal II/2023.
Jakarta sendiri menempati posisi pertama untuk lokasi terbesar untuk PMDN pada periode tersebut, yang mencapai Rp21,6 triliun dengan kontribusi 13,2 persen.
Di sisi lain, dengan penyerahan NIB kepada UMKM perseorangan di Pekanbaru, diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal dan meningkatkan ekonomi Riau.