Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR Subsidi BTN Mayoritas Diserap Milenial, Tembus Rp9,4 Triliun

BTN mencatat hingga Juli 2023 sebanyak 62.672 unit rumah senilai Rp9,4 triliun diserap oleh kaum milenial melalui skema KPR.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) melaporkan bahwa hingga periode Juli 2023 sebanyak 62.672 unit rumah senilai Rp9,4 triliun diserap oleh kaum milenial melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR).

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun belakangan pihaknya mulai mencatat peningkatan realisasi KPR Subsidi yang diserap oleh kaum milenial.

Dia menjelaskan, realisasi KPR Subsidi pada periode 2020 hingga Juli 2023 didominasi kaum milenial mencapai 90,94 persen.

Secara lebih rinci, sepanjang 2020 kaum milenial yang menyerap KPR subsidi tercatat sebanyak 92.448 unit senilai Rp13 triliun. Kemudian, sepanjang 2021 angkanya meningkat menjadi 96.700 unit senilai Rp13,72 triliun.

BBTN juga mencatatkan adanya tren peningkatan realisasi penyerapan KPR Subsidi oleh kaum milenial sepanjang 2022. Di mana, angkanya meningkat menjadi 123.133 unit dengan total senilai Rp18 triliun.

"Jadi kaum milenial sangat besar dalam menyerap pembiayaan perumahan di Bank BTN," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti 81 juta milenial yang dilaporkan belum memiliki hunian. Seiring dengan hal tersebut, dirinya mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi menghadirkan suplai perumahan yang memadai.

"Data-data menunjukkan bahwa 81 juta milenial belum punya rumah, lalu tadi pak Dirjen sampaikan backlog perumahan sudah 12,7 juta. Jadi ya memang solusinya hanya satu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga dari BUMN dan swasta [bersinergi]. Dengan potensi sangat besar itu harus kita bangun," jelasnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper