Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi China kini menjadi perhatian dunia. Pasalnya, perkembangan perekonomian China hingga kini terus mengalami penurunan serta kehilangan momentum untuk rebound. Benarkah ekonomi Negeri Tirai Bambu kian suram?
Data indikator ekonomi China terkini yang dilansir dari Bloomberg pada Jumat (28/7/2023) menunjukkan konsumen tidak melakukan proses transaksi belanja pada Juli 2023. Konsumen menahan diri untuk tidak berbelanja dan pasar properti tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Selain itu data penjualan perumahan di kota-kota terbesar Negeri Tirai Bambu terus turun, penjualan mobil mengalami kontraksi dan sentimen bisnis, terutama di antara perusahaan-perusahaan kecil kian melemah.
Konsensus di antara para ekonom, yaitu pertumbuhan ekonomi China saat ini akan mendekati target pemerintah sekitar 5 persen tahun ini, dengan banyak bergantung pada pemulihan konsumsi dan pasar properti.
Beijing telah mengisyaratkan lebih banyak dukungan untuk sektor perumahan yang sedang terpuruk, namun tidak menjanjikan stimulus moneter dan fiskal yang lebih kuat.
"Tanpa bantuan tersebut, perekonomian China mungkin akan berantakan sepanjang sisa tahun ini," tulis riset yang dirilis Citigroup Inc. dan bank-bank lainnya dikutip dari Bloomberg, Jumat (28/7/2023).
Baca Juga
5 Indikator Ekonomi China Terkini
1. Kepercayaan Bisnis
Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah adalah yang paling tidak optimis tentang prospek mereka dalam enam bulan pada Juli 2023, menurut sebuah survei oleh Standard Chartered Plc.
Indeks Keyakinan Usaha Kecil Menengah China dari bank tersebut turun menjadi 50,7 bulan ini, turun mendekati level 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi, karena pesanan ekspor baru turun dan perekrutan melambat.
2. Manufaktur Teknologi Tinggi
Aktivitas di industri-industri yang sedang berkembang seperti teknologi hijau, manufaktur peralatan canggih, dan kendaraan energi baru menyusut di bulan ini untuk pertama kalinya sejak Desember. Hal itu didapat dari sebuah jajak pendapat oleh China Logistics Information Index (Beijing) Co. dan sebuah lembaga riset yang terkait dengan Kementerian Sains dan Teknologi.
Perusahaan-perusahaan dipaksa untuk memangkas harga output meskipun menghadapi biaya input yang lebih tinggi. Kondisi itu kian menggarisbawahi kurangnya permintaan di banyak sektor.
"Hal ini akan mengikis keuntungan perusahaan, sehingga membuat perusahaan-perusahaan semakin sulit untuk melakukan investasi kembali," kata Chen Zhi dari lembaga riset tersebut dalam sebuah pernyataan yang menyertai rilis hasil survei.
Sebagai informasi, EPMI adalah indikator utama untuk PMI manufaktur resmi, menurut Goldman Sachs Group Inc.
3. Penjualan Mobil
Penjualan kendaraan penumpang turun 4,8 persen di bulan Juli dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), berdasarkan estimasi awal dari Asosiasi Mobil Penumpang China.
Penjualan mobil energi baru, yang telah didorong keras oleh pemerintah tahun ini sebagai pilar konsumsi, melonjak 27,5 persen (yoy). Namun, realisasi tersebut turun 6,8 persen dari bulan sebelumnya (mtm).
4. Pasar Perumahan
Rata-rata mingguan penjualan rumah baru berdasarkan luas lantai di kota-kota tingkat satu di RRT berada di jalur yang tepat untuk mencapai level terendah dalam enam bulan terakhir, menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan angka-angka pada 21 hari pertama bulan Juli yang disediakan oleh China Real Estate Information Corp.
Perdagangan di empat kota metropolitan Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen merupakan barometer pasar properti secara keseluruhan di negara ini.
5. Pengeluaran Infrastruktur
Pemerintah-pemerintah lokal telah memperlambat laju penjualan obligasi yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur pada Juli 2023. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan infrastruktur tidak akan meningkat dalam waktu dekat.
Penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah per bulan ini adalah sepertiga lebih sedikit daripada yang terjual di Juni 2023, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Biasanya ada jeda sekitar satu bulan antara penjualan surat utang dan investasi aktual yang dilakukan, Cinda Securities Co. sebelumnya memperkirakan.
Terlepas dari angka-angka tersebut, harga-harga komoditas telah menguat karena janji-janji Beijing untuk memberikan lebih banyak dukungan pada sektor real estat.
Kaca berjangka yang diperdagangkan di Zhengzhou akan membukukan kenaikan minggu kelima berturut-turut, sementara tembaga naik lebih dari 5 persen dari level terendah bulan Juni di London Metal Exchange. Bijih besi diperdagangkan di dekat level tertinggi dalam hampir empat bulan.