Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan pembangunan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dapat dikebut penyelesaiannya pada Desember 2023.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno menjelaskan bahwa Kementerian PUPR ingin penyelesaian Bendungan Pamukkulu dipercepat meski kontrak pembangunannya baru berakhir pada Desember 2024 mendatang.
“Saat ini progresnya mencapai 68 persen. Kontraknya sampai Desember 2024, tetapi kami sedang upayakan percepatan penyelesaian dengan pola kerja tiga shift sehingga harapannya selesai pada Desember 2023,” jelas Djaya dalam keterangan resminya dikutip Jumat (28/7/2023).
Bendungan Pamukkulu diproyeksikan dapat melayani irigasi seluas 6.188 hektare (ha) dan meningkatkan indeks pertanian (IP) dari yang semula 183 persen menjadi 250 persen.
Kemudian, bendungan tersebut juga akan menampung manfaat air baku dengan kapasitas mencapai 160 liter per detik serta potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 megawatt (MW) dan juga pengendalian banjir di Kabupaten Takalar.
Secara terperinci, total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pengerjaan Bendungan Pmukkulu tersebut dilaporkan mencapai Rp1,6 triliun dengan proses konstruksi yang dibagi melalui dua paket pengerjaan.
Baca Juga
Paket 1 berupa pengerjaan sandaran kanan dan kiri, pengeboran angkur plinth, quarry area dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) - PT Daya Mulia Turangga (KSO) dengan anggaran Rp935,49 miliar.
Kemudian, paket pengerjaan 2 berupa terowongan inlet, outlet, invert terowongan, crown terowongan, spillway, plinth, intake, dan pemasangan SR dilaksanakan oleh PT Nindya Karya anggaran sebesar Rp891,93 miliar. Adapun, untuk konsultan supervisi dilakukan oleh Indra Karya - Virama Karya - Bina Karya.
Seiring dengan hal itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dilaporkan telah melakukan peninjauan pembangunan Bendungan Pamukkulu guna mendorong rencana percepatan tersebut.
“Di Sulsel masih terdapat hamparan persawahan di atas 3.000 hektare yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” kata Menteri Basuki dalam kunjungannya di Makasar, Kamis (27/7/2023).
Di samping itu, Menteri yang akrab disapa Pak Bas itu juga berpesan kepada para pelaksana untuk selalu memperhatikan pelaksanaan pekerjaan dengan teliti dan hati-hati.
“Pekerjaannya sudah bagus. Mohon dipertahankan dan selalu diawasi. Kalau ada masalah, langsung laporkan supaya dapat segera ditangani. Desember 2023 harus sudah selesai,” pungkasnya.