Bisnis.com, JAKARTA - Rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dipastikan kandas atau tidak bisa terealisasi tahun ini.
Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo memastikan hal tersebut. IPO PHE direncanakan terlaksana pada tahun ini.
"Kita akan tunda listing-nya PHE," kata Tiko sapaan akrabnya di Shangri-La, Rabu (26/7/2023).
Dia menuturkan momentum IPO harus mempertimbangakan dinamika pasar dan harga minyak, sebab aksi korporasi PHE di BEI harus menunggu waktu yang tepat.
Tiko menambahkan untuk meningkatkan nilai jual PHE sebelum melakukan go public, Tiko memastikan pihaknya fokus pada optimalisasi operasional, salah satunya dengan mengeksplorasi sumur minyak baru.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I yang kala itu masih dijabat oleh Pahala Nugraha Mansury menyebut bahwa PHE bakal melepas porsi 5 hingga 10 persen saham kepada publik dalam penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Rencana bagian saham yang ditawarkan pada publik itu lebih rendah dari porsi saham yang sempat disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada 10 April 2023.
Saat itu, Wiko menargetkan perseroannya dapat melepas hingga 15 persen sahamnya dalam penawaran umum perdana kepada publik.
“Antara 5 sampai 10 persen yang kita inikan, kalau target [dana] nanti kita lihat,” kata Pahala saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (15/6/2023).