Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan Domino's Pizza pada kuartal II/2023 berada di bawah ekspektasi karena biaya pengiriman dan harga yang tinggi untuk meningkatkan margin menyebabkan turunnya permintaan.
Melansir Bloomberg, Selasa (25/7/2023), manajemen Domino mengatakan volume pesanan lebih rendah selama kuartal tersebut.
Total pendapatan domino turun sebesar 3,8 persen menjadi US$1,02 miliar atau setara Rp15,3 triliun dalam tiga bulan yang berakhir pada 18 Juni 2023. Menurut data Refinitiv IBES. Capaian tersebut lebih rendah dari perkiraan analis sebesar US$1,07 miliar.
Namun, Domino melaporkan laba senilai US$3,08 per saham atau sekitar Rp46 ribu, di atas perkiraan Refinitiv yang sebesar US$3,05.
Biaya tenaga kerja dan bahan mentah yang tinggi, memaksa rantai restoran seperti McDonald’s mendongkrak harga menu dan biaya pengiriman. Hal ini merugikan konsumen yang telah tertekan akibat inflasi.
Kemudian, untuk meningkatkan bisnis pengiriman yang lesu, Domino kemudian bermitra dengan Uber pada awal Juli 2023. Kemitraan ini memungkinkan pelanggan memesan melalui aplikasi Uber Eats dan Postmates.
Baca Juga
Layanan tersebut diketahui akan diluncurkan di empat pasar percontohan di AS pada musim gugur.
"Lebih dari dua pertiga toko kami di seluruh dunia akan dapat menerima pesanan dari Uber Eats," ucap CEO Domino, Russell Weiner, dikutip dari Bloomberg, Senin (24/7/2023).