Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TikTok Jalin Kemitraan dengan Atome, Tawarkan Paylater di Malaysia

Atome akan menawarkan layanan beli sekarang, bayar nanti atau paylater sebagai opsi pembayaran di TikTok Shop Malaysia.
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creators Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creators Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada

Bisnis.com, JAKARTA – TikTok melalui lini bisnis e-commerce-nya menjalin kemitraan dengan startup teknologi finansial (fintech) di Malaysia untuk memperluas bisnis ritel online perusahaan.

Melansir Bloomberg, Jumat (21/7/2023), Atome, yang merupakan anak usaha dari Advance Intelligence Group, akan menawarkan layanan beli sekarang, bayar nanti atau paylater sebagai opsi pembayaran di TikTok Shop Malaysia.

Dengan layanan ini, konsumen TikTok Shop Malaysia dapat membeli barang dengan metode cicilan selama tiga hingga enam bulan.

Kesepakatan ini merupakan dorongan bagi Atome, yang bisnis pembayarannya telah mendapatkan puluhan juta pengguna di Asia Tenggara sejak didirikan pada tahun 2016.

Advance Intelligence telah meraih total pendanaan hingga US$700 juta, termasuk putaran pendanaan pada tahun 2021. Dengan jumlah ini, valuasi perusahaan kini telah melampaui US$2 miliar.

"Dengan mengintegrasikan Atome sebagai opsi pembayaran di TikTok Shop, kami sangat senang dapat membantu mendorong pertumbuhan e-commerce dan mendukung berbagai merek, terutama UKM dan wirausahawan muda," ujar Direktur Komersial Atome William Yang.

Kerja sama ini sejalan dengan langkah induk TikTok, ByteDance Ltd., yang berencana menggelontorkan investasi senilai miliaran dolar di Asia Tenggara selama tiga hingga lima tahun ke depan.

Chief Executive Officer TikTok Shou Zi Chew juga mengungkapkan komitmen TikTok untuk menginvestasikan miliaran dolar dalam tiga hingga lima tahun ke depan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Platform ini pun baru melakukan investasi senilai jutaan dolar untuk membantu lebih dari 120.000 UMKM mentransmisikan bisnis secara daring dan berpartisipasi dalam ekonomi digital.

TikTok menjelaskan bahwa investasi sebesar US$12,2 juta ini terdiri dari hibah uang tunai, pelatihan keterampilan digital, dan kredit periklanan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro, di daerah pedesaan dan pinggiran kota.

Investasi TikTok ini didorong oleh dampak yang platform ini berikan bagi bisnis dan kreator, seperti yang terungkap dalam laporan The TikTok Effect: Accelerating Southeast Asia's Businesses, Education and Community Report.

Kerja sama TikTok dan Atome ini akan bersaing dengan pemain e-commerce terbesar di Malaysia berdasarkan pangsa pasar, Sea's Shopee dan Alibaba's Lazada, yang juga menawarkan opsi pembayaran paylater.

Nilai perdagangan bruto e-commerce Malaysia diproyeksikan mencapai US$18 miliar pada tahun 2025, naik dari US$14 miliar pada tahun 2022, kata Atome, mengutip angka Statista.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper